Ikhbar.com: Dokter di Uni Emirat Arab memberikan panduan bagi pasien dengan penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, jantung, ginjal, dan hati agar dapat menjalani puasa dengan aman selama Ramadan.
Dr. Abdul Jabbar dari Medcare Hospital menegaskan bahwa pasien diabetes tipe 1 tidak disarankan berpuasa karena risiko hipoglikemia.
“Penderita diabetes tipe 2 yang terkontrol dengan baik dapat berpuasa di bawah pengawasan medis yang ketat. Penyesuaian pengobatan dan pemantauan gula darah secara teratur sebelum dan sesudah puasa sangat penting,” ujarnya, dikutip dari Gulf News, pada Kamis, 6 Maret 2025.
Baca: Puasa Ramadan Jadi Berat tanpa Mental yang Kuat, Ini Tipsnya!
Pasien hipertensi yang terkontrol tetap bisa berpuasa, asalkan disiplin dalam mengonsumsi obat dan rutin memantau tekanan darah. Bagi yang belum terkontrol, konsultasi dokter sebelum berpuasa sangat dianjurkan.
Penderita penyakit jantung stabil dapat berpuasa dengan penyesuaian dosis obat, sementara mereka yang mengalami gagal jantung atau aritmia berat sebaiknya menghindari puasa untuk mencegah komplikasi.
Baca: Studi: Merasa Cukup dan Puas terhadap Hidup Mampu Kurangi Risiko Penyakit Jantung
Pasien penyakit ginjal kronis, terutama yang menjalani dialisis, tidak disarankan berpuasa karena berisiko memperburuk fungsi ginjal dan menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit.
Pasien dengan gangguan hati harus berkonsultasi dengan dokter sebelum berpuasa dan dianjurkan untuk menjaga pola makan ringan serta hidrasi yang cukup.
Iftar dianjurkan diawali dengan air dan 1-3 kurma, dilanjutkan dengan makanan kaya serat dan nutrisi. Sedangkan sahur sebaiknya dikonsumsi menjelang imsak agar energi bertahan lebih lama.
Pastikan asupan cairan cukup, serta hindari minuman manis dan berkafein yang dapat menyebabkan dehidrasi.