Perusahaan Induk Facebook bakal Bikin AI Bertenaga Nuklir

Pembangkit listrik tenaga nuklir. Dok: Alamy/Michael Ventura.

Ikhbar.com: Perusahaan induk Facebook, Meta, mengumumkan rencananya untuk melibatkan pengembang tenaga nuklir, guna memenuhi kebutuhan energi inovasi kecerdasan buatan (AI) dan keberlanjutan.

Meta akan merilis permintaan proposal untuk kapasitas pembangkit nuklir baru sebesar 1-4 gigawatt di Amerika Serikat (AS), dengan target implementasi pada awal 2030-an.

Baca: Tafsir QS. Ar-Rahman Ayat 1-4: Kecerdasan AI vs Intelegensi Hakiki

Dalam pernyataannya, Meta menegaskan pentingnya energi bersih dan andal, untuk mendukung pengembangan AI generasi berikutnya, dan infrastruktur pusat data yang terus berkembang.

“Kemajuan teknologi yang akan membangun masa depan hubungan manusia, termasuk gelombang inovasi AI berikutnya, membutuhkan jaringan listrik untuk memperluas dan merangkul sumber energi baru yang dapat diandalkan, bersih, dan terbarukan,” ujar perusahaan tersebut, dikutip dari Anadolu Agency, pada Rabu, 4 Desember 2024.

Meta berencana bekerja sama dengan pengembang tenaga nuklir yang memiliki keahlian dalam perizinan, pengembangan proyek, serta keterlibatan komunitas.

Perusahaan percaya energi nuklir dapat menyediakan daya dasar yang stabil dan bersih, baik untuk operasional pusat datanya, maupun komunitas sekitarnya.

Sebagai gambaran, pembangkit listrik berkapasitas 1 gigawatt mampu menyediakan daya untuk sekitar 876.000 rumah tangga di AS setiap tahun, dengan konsumsi rata-rata 10.000 kilowatt-jam per rumah tangga.

Baca: Kecerdasan Buatan Rusak Lingkungan, Peneliti: Setara Emisi 123 Mobil Mondar-mandir dalam Setahun

Meta menekankan bahwa investasi ini juga bertujuan memperkuat jaringan listrik nasional, dengan sumber daya yang lebih bersih dan terdiversifikasi.

“Selagi kami menantikan dekade inovasi dan pertumbuhan berikutnya, kami merencanakan kebutuhan energi pusat data kami, sekaligus berkontribusi terhadap jaringan listrik yang andal,” pungkas Meta.

Ikuti dan baca artikel kami lainnya di Google News.