ChatGPT Rilis Fitur Kontrol Orang Tua usai Gugatan Kasus Bunuh Diri Remaja

ChatGPT meluncurkan fitur Kontrol Orang Tua. Foto: Unsplash/Solen Feyissa

Ikhbar.com: OpenAI mengumumkan peluncuran fitur kontrol orang tua pada ChatGPT untuk membantu keluarga menetapkan aturan penggunaan yang sehat bagi remaja.

Selain itu, orang tua akan menerima notifikasi jika anak menunjukkan tanda-tanda stres.

OpenAI menyebutkan pihaknya akan bekerja sama dengan pakar untuk membangun kepercayaan antara orang tua dan remaja.

Perusahaan asal California itu menegaskan pembaruan ini akan mulai berlaku dalam sebulan mendatang.

“Fitur ini memungkinkan orang tua menautkan akun ChatGPT mereka dengan akun anak, menonaktifkan fitur tertentu seperti riwayat percakapan, serta mengatur respons chatbot berdasarkan usia,” ujar OpenAI, dikutip dari Al Jazeera, pada Kamis, 4 September 2025.

Baca: Hati-hati! ChatGPT Bisa Beri Saran Berbahaya yang Ancam Nyawa

Pengumuman ini datang sepekan setelah pasangan Matt dan Maria Raine menggugat OpenAI atas dugaan keterlibatan ChatGPT dalam bunuh diri putra mereka yang berusia 16 tahun.

Kuasa hukum keluarga Raine, Jay Edelson, menyebut perubahan tersebut hanyalah cara mengalihkan perdebatan.

Psikiater dari King’s College London, Hamilton Morrin, menilai langkah ini dapat mengurangi risiko ketergantungan atau paparan konten berbahaya, tetapi menegaskan perlunya pendekatan lebih luas.

“Kontrol orang tua hanyalah satu bagian dari upaya perlindungan, bukan solusi akhir,” katanya.

Baca: Ahli Peringatkan Bahaya Ikuti Saran Medis dari ChatGPT

Peneliti sebelumnya juga menemukan bahwa model AI seperti ChatGPT, Gemini, dan Claude mengikuti praktik klinis yang baik dalam menjawab pertanyaan risiko tinggi terkait bunuh diri, tetapi masih inkonsisten pada kasus risiko sedang.

Temuan ini mendorong seruan agar model AI lebih aman digunakan dalam konteks kesehatan mental.

Ikuti dan baca artikel kami lainnya di Google News.