AI Super Cerdas Diprediksi Jadi Pendorong Utama Transformasi Teknologi

AGI diproyeksikan jadi pendorong revolusi komputasi. Unsplash/Igor Olilaev

Ikhbar.com: Huawei Technologies optimistis perkembangan Artificial General Intelligence (AGI) akan menjadi motor utama transformasi teknologi dalam satu dekade mendatang.

Perusahaan asal Shenzhen, Cina, itu juga memproyeksikan kapasitas komputasi global akan melonjak hingga 100 ribu kali lipat pada 2035.

“AGI akan menjadi penggerak transformasi terbesar,” demikian isi laporan Huawei, dikutip dari South China Morning Post, pada Jumat, 26 September 2025.

Baca: Gratis, Ikhbar Academy Gelar Pelatihan AI untuk Mahasiswa dan Santri, Daftar di Sini!

Di sisi lain, perusahaan menilai bahwa integrasi kecerdasan buatan dengan dunia fisik merupakan kunci pencapaian AGI, yang berpotensi memicu “singularitas teknologi,” yakni titik ketika perkembangan teknologi tidak lagi terkendali dan mengubah peradaban manusia secara drastis.

Berbeda dengan AI sempit yang hanya dirancang untuk tugas tertentu, AGI mampu menggeneralisasi pengetahuan layaknya manusia dan melakukan beragam tugas lintas bidang.

Tak hanya itu, Huawei menilai lonjakan kapasitas komputasi global akan merevolusi material semikonduktor, teknik pemrosesan, arsitektur, hingga paradigma komputasi.

Baca: Sekolah Hukum di AS Wajibkan Pelatihan AI bagi Mahasiswa Baru

Prediksi Huawei sejalan dengan strategi Alibaba Group yang juga agresif berinvestasi di bidang AGI. CEO Alibaba, Eddie Wu Yongming, menargetkan AGI bisa menandingi 80 persen kemampuan manusia dan berkontribusi besar pada ekonomi global.

Pada Februari lalu, Alibaba mengumumkan rencana investasi sekitar Rp853 triliun dalam tiga tahun untuk memperkuat infrastruktur komputasi dan AI.

Meski masih dibatasi daftar hitam perdagangan Amerika Serikat (AS) sejak 2019, Huawei terus mengejar ketertinggalan dari pesaing Amerika dalam teknologi chip AI.

Pendiri sekaligus CEO Huawei, Ren Zhengfei, mengakui chip Ascend masih tertinggal satu generasi. Namun, ia yakin performa tinggi bisa dicapai lewat metode alternatif seperti stacking dan clustering.

Huawei juga memprediksi agen AI) akan berkembang pesat dalam 10 tahun ke depan, bertransformasi dari alat eksekusi sederhana menjadi mitra pengambil keputusan.

Perusahaan memperkirakan bahwa pada 2035 akan ada 9 miliar orang terhubung dengan 900 miliar agen AI, yang mendorong evolusi internet seluler menjadi “agentic internet.

Ikuti dan baca artikel kami lainnya di Google News.