5 Tren Medsos di Tahun 2026 menurut Meta

Ilustrasi medsos. Foto: Pinterest

Ikhbar.com: Induk perusahaan Facebook, Meta mengungkap daftar tren media sosial (medsos) di tahun 2026 yang diproyeksikan akan membentuk cara baru masyarakat dan pelaku usaha berinteraksi di ruang digital.

Perkembangan ini menegaskan bahwa medsos tidak lagi sekadar sarana komunikasi, melainkan ekosistem bisnis dan informasi yang semakin terintegrasi dengan teknologi kecerdasan buatan.

Kawasan Asia Pasifik, termasuk Indonesia, disebut menjadi pusat pertumbuhan pengguna media sosial terbesar di dunia. Data e-Marketer menempatkan wilayah ini sebagai basis utama pengguna Facebook dan Instagram, dengan angka pertumbuhan yang diperkirakan terus meningkat dalam beberapa tahun mendatang.

Kondisi tersebut membuka peluang besar bagi dunia usaha untuk memperluas jangkauan pasar sekaligus memperkuat hubungan dengan konsumen.

Baca: Pesantren Diajak Perkuat Literasi Medsos lewat Penerapan Rumus 4A, Apa Itu?

Meta menilai laju transformasi digital di Indonesia berlangsung sangat cepat dan beriringan dengan perubahan perilaku masyarakat dalam memanfaatkan teknologi.

Country Director Meta Indonesia, Pieter Lydian, menegaskan bahwa tren sosial dan inovasi teknologi kini saling memengaruhi dalam aktivitas sehari-hari.

“Transformasi digital di Indonesia berjalan sangat pesat, dan kami melihat bagaimana tren sosial serta teknologi seperti AI semakin menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari masyarakat dan pelaku bisnis,” ujar Pieter Lydian dalam keterangannya, Rabu, 10 Desember 2025.

Untuk membantu pelaku usaha dan kreator membaca arah perubahan tersebut, Meta memaparkan lima tren utama media sosial dan digital yang diperkirakan berkembang pesat pada tahun 2026.

1. Otomatisasi berbasis GenAI

Kecerdasan buatan generatif diprediksi menjadi sarana utama masyarakat dalam mencari informasi dan memperdalam referensi digital. Pengguna dapat langsung menanyakan detail produk yang muncul di unggahan teman atau kreator, mulai dari spesifikasi hingga rekomendasi personal.

Di Indonesia, pemanfaatan AI sudah cukup luas, dengan 79 persen pelaku UKM menggunakannya, terutama untuk pemasaran produk baru dan komunikasi pelanggan.

2. Pesan bisnis dan agen AI

Aplikasi pesan seperti WhatsApp, Instagram DM, dan Messenger terus berkembang menjadi kanal layanan dan transaksi. Dengan dukungan agen AI, pelanggan dapat memperoleh respons cepat atas pertanyaan dasar.

Salah satu contohnya adalah pemanfaatan chatbot WhatsApp oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang mampu meningkatkan produktivitas hingga empat kali lipat dan menyelesaikan sekitar 80 persen pertanyaan secara otomatis.

3. Ekosistem kreator berbasis AI

Kreator konten semakin berperan dalam memengaruhi keputusan belanja konsumen. AI membantu kreator memetakan tren, memproduksi konten yang relevan, serta mempersonalisasi rekomendasi.

Program afiliasi Facebook dengan Shopee menjadi contoh kolaborasi yang memungkinkan kreator menautkan produk langsung dalam konten dan mendorong penjualan secara real-time.

4. Video dan live commerce yang semakin imersif

Konten video diperkirakan tetap menjadi format utama dalam perdagangan digital. Live shopping dan video interaktif mendorong keterlibatan audiens sekaligus transaksi.

Meta mencatat hampir dua juta pengiklan telah memanfaatkan GenAI untuk menghasilkan materi video yang lebih variatif. Fitur penautan produk langsung di Instagram Reels juga tengah diuji untuk mempermudah proses pembelian.

5. Perdagangan lintas batas dan ekonomi halal

Asia Pasifik berkembang sebagai pusat perdagangan lintas negara yang membuka peluang besar bagi produk halal Indonesia untuk menembus pasar global.

Infrastruktur digital yang semakin matang memudahkan merek lokal di sektor fesyen, makanan, hingga kosmetik halal menjangkau konsumen internasional, sekaligus memberi kemudahan akses bagi konsumen terhadap produk halal bersertifikat dari berbagai negara.

Meta menilai pemahaman terhadap tren media sosial 2026 menjadi kunci bagi pelaku usaha untuk merancang strategi digital yang adaptif, relevan, dan berkelanjutan di tengah dinamika teknologi yang terus bergerak cepat.

Ikuti dan baca artikel kami lainnya di Google News.