Ikhbar.com: Jemaah haji yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) SUB 46 mendapat sambutan istimewa saat hendak pulang ke Tanah Air. Mereka disuguhkan dengan tarian khas Arab oleh sejumlah pria berserban.
Pemandangan tersebut terjadi di halaman dan lobi Hotel Rizq Palace, Misfalah, Makkah. Di halaman hotel yang menjadi salah satu pemondokan jemaah haji Indonesia tersebut tampak berjajar enam pria berserban sedang menunggang kuda-kuda kekar.
Sementara, di lobinya berjajar pria-pria dengan jubah perang khas jazirah Arab lengkap dengan senjata di tangan dan bendera Arab Saudi.
Baca: 81 Ribu Jemaah Haji sudah Pulang ke Indonesia
Diketahui, sambutan istimewa kepada jemaah haji Indonesia itu berlangsung pada pukul 15.00 Waktu Arab Saudi (WAS). Pelepasan itu diiringi dengan musik khas teluk dan tarian khas yang dilakukan sekelompok pria berserban.
Ketika para jemaah keluar dari lift hotel, mereka juga sempat melantunkan selawat badar untuk melepas jemaah haji Indonesia pulang ke Tanah Air.
Wajah sumringah tampak keluar dari jemaah Indonesia saat menerima sambutan tersebut. Mereka cukup terkesan dengan aksi pria lokal yang menyajikan tarian khas Arab.
Salah satu pemilik hotel bernama Bassam Abdurrazaq menjelaskan, seni tersebut dinamakan tarian Ardah yang merupakan tarian tradisional khas jazirah Arab.
“Tarian ini biasanya ditampilkan di acara-acara istimewa kerajaan atau pernikahan. Kali ini kami hadirkan di hotel kami untuk memberikan kenangan bagi jemaah haji Indonesia,” ujar dia dikutip dari laman Kemenag pada Kamis, 4 Juli 2024.
Salah satu jemaah yang tergabung dalam SUB 46, Mufridah mengaku senang mendapatkan penghantaran semacam ini. Ia mengaku sangat terkesan dengan pelayanan selama melaksanakan ibadah haji 2024.
“Senang, karena datang disambut, pulang juga diantar dengan meriah sekali. Pelayanannya juga sangat baik,” ungkap Mufridah yang berhaji bersama sang ayahnya.
Sementara itu, Duta Besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Arab Saudi Abdul Aziz Ahmad mengapresiasi pelepasan jemaah haji di Makkah. Ia mengatakan, sajian tersebut secara tidak langsung menghidupkan tradisi membaca selawat Nabi.
“Kami menyambut baik upacara semacam ini, karena menghidupkan kembali tradisi kita untuk membacakan shalawat nabi bersama-sama kita melepas jemaah,” tutur Dubes Abdul Aziz.
Menurutnya, hal tersebut mungkin salah satu yang dulu-dulu jarang sekali dilakukan atau sudah dilakukan dan lama sekali terhenti.
“Sekarang kita menghidupkan kembali tradisi ini dalam rangka perluasan kebudayaan antarbangsa,” kata Dubes Abdul Aziz.
“Di Indonesia (membaca selawat bersama) itu mungkin sudah biasa, tapi kalau di Saudi mungkin perlu dihidupkan kembali tradisi ini,” tandasnya.