STY Utamakan Timnas Salat Tepat Waktu ketimbang Latihan

Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong. Foto: Dok. PSSI

Ikhbar.com: Pelatih Tim Nasional (Timnas) sepak bola Indonesia, Shin Tae-yong mengaku lebih mengutamakan para pemain yang Muslim untuk salat tepat waktu ketimbang latihan.

Hal itu ia terapkan setelah memahami budaya masyarakat Indonesia yang mayoritas memeluk agama Islam. Pelatih asal Korea Selatan itu mengaku mulai hapal dengan budaya pemain Muslim setelah kurang lebih melatih selama lima tahun.

“Dengan mempelajari budaya Indonesia dan agama Islam, saya menyadari kalau jam latihan disesuaikan dengan waktu ibadah,” ujar sosok yang akrab disapa STY itu dikutip dari Sportalkorea.com pada Kamis, 14 November 2024.

Baca: Sindir Indonesia, Media Jepang Sebut Timnas Garuda Kejar Impian Piala Dunia dengan Gaya Belanda

STY  berjanji kepada pelatih dan atlet lokal bahwa pihaknya akan menghormati waktu beribadah. Menurutnya, prinsip tersebut diterapkan agar para pemain merasa nyaman dengan kepemimpinannya.

Lebih lanjut, STY mengaku bahwa dalam upayanya mempelajari agama Islam dibantu oleh seorang dokter. Saat itu, ia sengaja mengundangnya untuk mendengar budaya Islam selama sekitar tiga jam.

“Pertemuan dengan dokter Muslim itu membuat saya mendapat banyak masukan,” katanya.

Ia sadar bahwa hidup di tengah mayoritas pemeluk Islam membuatnya harus menghormati ibadah para pemain Muslim. STY menegaskan bahwa komitmen tersebut akan terus diterapkan selama dirinya menjadi nahkoda skuad Garuda.

Di sisi lain, ia mengatakan merasa tertantang saat pertama kali tiba di Indonesia. Hal itu tak lepas dari budaya Islam yang begitu menjamur di bumi Nusantara.

Menurutnya, saat pertama kali tiba di Indonesia pada 2019, dirinya mengaku asing dengan budaya, dan kebiasaan pemain-pemain Indonesia dalam menjalankan ibadahnya.

“Saat saya baru datang, saya berusaha untuk memahami budaya Islam. Hal itu harus dilakukan mengingat saya akan menjadi bapak dari para pemain,” ujar dia.

Ia mengklaim mampu memahami budaya Islam dengan cepat. Kemampuan tersebut membuatnya bisa dengan mudah menyerap informasi.

Selain itu, STY juga mengaku harus mengunjungi Korean Cultural Center yang ada di Jakarta. Upaya tersebut sebagai bagian untuk menambah wawasan seputar Islam. Dalam pertemuan bersama pakar budaya, STY menanyakan sejumlah pertanyaan seputar budaya Islam. 

Sehari setelahnya, STY mengunjungi Korean Cultural Center di Indonesia dan mendengar ceramah dari pakar budaya Islam. Dalam kesempatan. Itu, ia menunjukan minat aktif dengan mengajukan sejumlah pertanyaan.

Ikuti dan baca artikel kami lainnya di Google News.