Studi: Bahan Bakar Fosil Sebabkan 8,7 Juta Kematian per Tahun

Guangzhou, Cina, merupakan salah satu dari 10 kota yang diamati Climate Trace sebagai kota yang terpapar polusi paling parah. Foto: Reuters/Alex Lee

Ikhbar.com: Data terbaru menunjukkan bahwa polusi udara akibat pembakaran bahan bakar fosil kini menjadi ancaman serius bagi kesehatan sedikitnya 1,6 miliar orang di seluruh dunia.

Paparan polutan berbahaya seperti PM2.5 yang berasal dari pembangkit listrik dan kilang minyak, secara langsung membahayakan kesehatan manusia saat terhirup.

Sebuah analisis dari Climate Trace, yang didirikan salah satunya oleh mantan Wakil Presiden Amerika Serikat (AS), Al Gore, mengungkap bahwa sekitar 900 juta dari mereka yang terdampak tinggal di dekat fasilitas industri “super-emitor“.

Baca: Studi Baru Ungkap Polusi Udara Tingkatkan Risiko Pikun

Beberapa wilayah perkotaan yang paling parah terkena dampaknya antara lain Karachi, Guangzhou, Seoul, dan New York.

“Fasilitas yang membakar bahan bakar fosil adalah sumber dominan polusi yang memerangkap panas dan mendorong krisis iklim,” ujar Al Gore, dikutip dari The Guardian, pada Rabu, 24 September 2025.

Ia menambahkan bahwa polusi partikel halus yang dihasilkan juga menyebabkan 8,7 juta kematian per tahun.

Baca: Studi: Perusahaan Minyak Terbukti Sebabkan Gelombang Panas Dunia

Climate Trace telah merilis data ini secara publik melalui peta interaktif untuk mengidentifikasi komunitas yang paling berisiko.

Langkah ini diharapkan dapat mendorong para pemimpin untuk segera mengambil tindakan nyata dalam mengatasi polusi udara dan dampaknya terhadap kesehatan masyarakat global.

Ikuti dan baca artikel kami lainnya di Google News.