Studi: 466 Juta Tahun Silam Bumi Punya Cincin Mirip Saturnus

Gambaran Bumi dengan cincin serupa Saturnus. Dok: Life's Little Mysteries/Karl Tate.

Ikhbar.com: Sebuah studi terbaru mengungkapkan, bahwa Bumi kemungkinan pernah memiliki sistem cincin mirip Saturnus sekitar 466 juta tahun yang lalu, setelah planet kita menangkap, dan menghancurkan asteroid yang melintas.

Cincin puing ini diduga bertahan selama puluhan juta tahun, dan mungkin berkontribusi terhadap periode pendinginan global, termasuk periode terdingin dalam 500 juta tahun terakhir.

Studi ini dilakukan dengan menganalisis 21 lokasi kawah di seluruh dunia yang terbentuk oleh serpihan dari asteroid besar antara 488 juta hingga 443 juta tahun yang lalu, pada era Ordovisium, ketika Bumi mengalami peningkatan tabrakan asteroid.

Tim penelitian yang dipimpin Andy Tomkins, profesor ilmu planet di Monash University, Australia, menggunakan model komputer untuk memetakan pergerakan lempeng tektonik dan lokasi kawah, yang terbentuk lebih dari 400 juta tahun lalu.

Baca: Maulid Nabi dari Kacamata Astronomi

Hasilnya menunjukkan bahwa semua kawah terbentuk di benua yang terletak dalam 30 derajat dari ekuator, yang mengindikasikan bahwa kawah tersebut diakibatkan oleh puing-puing dari satu asteroid besar yang pecah setelah mendekati Bumi.

“Dalam keadaan normal, asteroid dapat menghantam Bumi di lintang mana pun, namun sangat tidak mungkin ke-21 kawah tersebut terbentuk di dekat ekuator secara kebetulan,” ungkap Tomkins, dikutip dari The Conversation, pada Jumat, 20 September 2024.

Penelitian ini mengindikasikan bahwa cincin puing yang mengorbit Bumi mungkin terbentuk di atas ekuator, mirip dengan cincin yang ada di Saturnus, Jupiter, Uranus, dan Neptunus.

Tim peneliti memperkirakan, bahwa asteroid yang membentuk cincin tersebut memiliki lebar sekitar 12,5 km jika berupa tumpukan puing.

Setelah hancur, material dari cincin ini perlahan-lahan jatuh ke Bumi, menciptakan lonjakan dampak meteorit yang terlihat dalam catatan geologi.

Baca: NASA Klaim Temukan Kembaran Bumi yang Bisa Ditinggali Manusia

Para peneliti menemukan bahwa serpihan meteorit yang ditemukan di endapan batu kapur di Eropa, Rusia, dan Cina menunjukkan tanda-tanda terpapar radiasi ruang angkasa yang lebih sedikit, dibandingkan meteorit saat ini.

Jika Bumi memang memiliki cincin seperti Saturnus, hal ini dapat memengaruhi iklim planet secara signifikan, terutama karena sumbu Bumi miring relatif terhadap orbitnya. Cincin tersebut kemungkinan akan menciptakan bayangan di permukaan planet, yang dapat menyebabkan pendinginan global.

Penelitian ini dipublikasikan dalam jurnal Earth and Planetary Science Letters pada 16 September 2024. Para peneliti berharap dapat menemukan lebih banyak bukti untuk mendukung hipotesis ini, melalui analisis lebih lanjut terhadap butiran asteroid di kawah yang diteliti.

Ikuti dan baca artikel kami lainnya di Google News.