Ikhbar.com: Komunitas Sikh asal India, Guru Nanak Darbar Gurudwara di Jebel Ali, Dubai, kembali menggelar buka bersama (bukber) antaragama. Acara tahunan ini dihadiri sekitar 275 peserta dari lebih dari 30 negara, termasuk pejabat pemerintah, diplomat, dan tokoh agama.
Berbeda dari bukber pada umumnya, hidangan yang disajikan sepenuhnya vegetarian. Sesuai tradisi Gurudwara, semua peserta melepas alas kaki sebelum masuk, dan mengenakan penutup kepala jika belum memakai kandura atau sorban.
Ketua Guru Nanak Darbar Gurudwara, Surender Singh Kandhari, menegaskan bahwa acara ini mencerminkan harmoni dan saling menghormati antaragama di Uni Emirat Arab (UEA).
“Melalui iftar ini, kami menyebarkan pesan perdamaian, cinta, dan kemanusiaan serta berterima kasih kepada para pemimpin UEA yang menjunjung tinggi nilai toleransi,” ujarnya, dikutip dari Gulf News, pada Jumat, 21 Maret 2025.
Baca: Pertama dalam Sejarah! Istana Kerajaan Inggris Gelar Bukber
Tahun ini, iftar antaragama memiliki makna khusus seiring dengan peringatan Year of Community di UEA yang mengusung slogan Hand in Hand.
Kandhari menekankan bahwa semangat kebersamaan ini sejalan dengan misi Gurudwara dalam melayani masyarakat, termasuk melalui dapur umum langar yang menyediakan makanan gratis tiga kali sehari bagi siapa saja, tanpa memandang agama atau kebangsaan.
Tokoh Emirat, Mirza Al Sayegh, yang rutin menghadiri acara ini, mengapresiasi keberagaman yang terjalin.
“Setiap kali saya datang, saya diingatkan bahwa semua agama mengajarkan perdamaian dan keharmonisan,” ujarnya.
Konsul Jenderal India di Dubai, Satish Kumar Sivan, juga mengapresiasi Gurudwara atas inisiatif ini.
Baca: Dubai Rekrut Anak-anak Jadi Muazin Cilik
“Saya senang dapat hadir dan menyaksikan semangat toleransi yang dijunjung tinggi oleh UEA,” katanya.
Tak hanya warga setempat, peserta juga datang dari luar kota, seperti Steven Ericksen, warga Amerika yang menetap di Abu Dhabi.
“Ini bukan sekadar acara, tetapi kehormatan untuk menjadi bagian dari budaya dan tradisi mereka,” ungkapnya.
Acara ini kembali membuktikan bahwa UEA menjadi contoh dalam merawat harmoni antaragama, terutama di bulan Ramadan yang penuh berkah.