Ikhbar.com: Duta Besar Iran untuk PBB, Amir Saeid Iravani, dengan tegas membela tindakan militer Iran terhadap Israel sebagai tindakan pertahanan diri. Pernyataan tersebut disampaikannya dalam sidang darurat Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) baru-baru ini.
Iravani menekankan bahwa serangan tersebut hanya ditujukan pada instalasi militer dan dilakukan dengan sangat hati-hati untuk meminimalkan korban sipil, seperti yang dilaporkan oleh PBB.
Baca: Iran Serang Israel dengan Ratusan Rudal
“Operasi Iran sepenuhnya merupakan perwujudan dari hak yang melekat pada Iran untuk membela diri. Tindakan yang telah selesai tersebut diperlukan dan proporsional,” ucap Iravani, dikutip dari ANTARA, pada Senin, 15 April 2024.
Iravani juga menyatakan kekecewaannya terhadap beberapa anggota Dewan Keamanan PBB, termasuk Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis, karena gagal mengatasi akar masalah di balik tindakan Iran.
Dia mengkritik mereka karena menyalahkan Iran tanpa mengakui kelemahan mereka sendiri dalam memenuhi komitmen internasional untuk perdamaian dan keamanan regional.
“Dengan munafiknya ketiga negara tersebut menyalahkan dan menuduh Iran tanpa memperhatikan kegagalan mereka sendiri dalam menjunjung komitmen internasional mereka untuk mewujudkan perdamaian dan keamanan kawasan,” kata Iravani.
Selain itu, Iravani menuduh negara-negara tersebut berupaya mencemarkan hak Iran untuk membela diri dengan menyebarkan kebohongan dan disinformasi.
Baca: Media Israel Ramai-ramai Sebut Indonesia Setuju Normalisasi Hubungan Kedua Negara
Dia menyoroti kebisuan Dewan Keamanan terhadap kejahatan perang Israel terhadap rakyat Palestina sebagai pendorong agresi Israel.
“Republik Islam Iran menegaskan kembali tekadnya untuk mempertahankan rakyat, keamanan nasional, serta kepentingan kami … kami tidak akan ragu untuk membela hak ini apabila diperlukan,” ucap Iravani.
Eskalasi terbaru antara Iran dan Israel dipicu serangan terhadap Konsulat Iran di Damaskus, Suriah, pada 1 April lalu. Kejadian ini mengakibatkan kematian, sedikitnya tujuh anggota Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), termasuk dua petinggi jenderal.
Sebagai balasan, Iran meluncurkan serangkaian rudal balistik dan ratusan drone menuju Israel pada malam Sabtu.
Di lain pihak, Israel mengeklaim berhasil menghalau serangan tersebut, yang konon hanya mengincar pangkalan udara militer dan tidak menyebabkan kerusakan yang signifikan.