Sampah Plastik di Asia Tenggara dan Timur Terancam Naik 70 Persen pada 2050

Ilustrasi sampah di laut. Foto: Unsplash/Naja Bertolt Jensen

Ikhar.com: Ledakan jumlah sampah plastik di lingkungan di negara-negara Asia Tenggara, Cina, Jepang, dan Korea Selatan diperkirakan meningkat hampir 70 persen pada 2050 jika tidak ada langkah efektif yang diambil.

“Dipicu oleh peningkatan pendapatan dan standar hidup, penggunaan plastik di kawasan ini diproyeksikan hampir dua kali lipat tanpa kebijakan yang lebih ambisius,” ujar Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) dalam laporan Regional Plastics Outlook, dikutip dari Anadolu Agency, pada Selasa, 12 Agustus 2025.

Baca: Sampah Plastik bikin Rugi Dunia hampir Rp25 Triliun per Tahun

Laporan itu menyebut negara anggota ASEAN bisa mengalami hampir tiga kali lipat peningkatan penggunaan plastik.

Pada 2022, sekitar 8,4 juta ton sampah plastik yang tidak terkelola dengan baik mencemari lingkungan, dan jumlahnya diperkirakan mencapai 14,1 juta ton pada 2050, dengan 5,1 juta ton masuk ke sungai, pesisir, dan laut.

Sejak 1990, limbah plastik kawasan ini melonjak dari 10 juta ton menjadi 113 juta ton pada 2022.

Baca: Ngeri! Otak Manusia Terpapar Mikroplastik Lebih Banyak dari Organ Lain, Kata Peneliti

Sebagian besar plastik memiliki masa pakai di bawah lima tahun sehingga cepat menjadi limbah, sementara praktik pengelolaan yang tidak aman seperti pembakaran terbuka dan pembuangan sembarangan masih marak, terutama di pedesaan ASEAN dan Cina.

OECD menilai, kebijakan ambisius seperti pelarangan plastik sekali pakai dan penerapan pajak dapat menurunkan penggunaan plastik hingga 28 persen, meningkatkan tingkat daur ulang menjadi 54 persen, serta mengurangi limbah yang tidak terkelola hingga 97 persen.

Ikuti dan baca artikel kami lainnya di Google News.