Prof. Rokhmin Dukung Desa Citemu-Cirebon Jadi Sentra Rajungan Nasional

Anggota DPR RI, Prof. Rokhmin Dahuri saat berkunjung ke Desa Ditemukan, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon pada Sabtu, 11 Oktober 2025. Foto: Dok. Rokhmin Dahuri

Ikhbar.com: Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Prof. Rokhmin Dahuri mendukung penuh rencana pengembangan Desa Citemu, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon sebagai pusat produksi rajungan unggulan nasional.

Hal itu disampaikan saat Prof. Rokhmin melakukan kunjungan kerja ke desa pesisir yang telah ditetapkan sebagai Kampung Nelayan Maju dan Desa Wisata Tahun 2025 pada Sabtu, 11 Oktober 2025.

Kunjungan itu turut dihadiri ibu-ibu Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), tokoh nelayan, penyuluh perikanan, perwakilan ketahanan pangan, hingga Kepala Desa Citemu.

Dalam pertemuan tersebut, para tokoh masyarakat menyampaikan aspirasi agar pemerintah membantu pengembangan konservasi rajungan melalui penangkapan lestari dengan fasilitas modern seperti di Jepara dan Pangandaran.

Baca: Prof. Rokhmin Dahuri: Indonesia Emas 2045 Mustahil tanpa Keadilan Hukum

Mereka menilai, jika pengelolaan rajungan dilakukan secara serius, potensi peningkatan Pendapatan Asli Desa (PAD) akan sangat besar. Dana itu nantinya bisa digunakan untuk pemberdayaan warga dan pembangunan fasilitas umum.

Ketua Perhimpunan Kelompok Nelayan Rajungan (PKNR), Warsita, mengungkapkan masih banyak kendala yang dihadapi nelayan setempat. Menurutnya, biaya sewa kapal dan transportasi untuk program restocking jangka panjang belum mendapat dukungan anggaran dari pemerintah daerah.

“Selain itu, ada sekitar 19.000 nelayan pengguna jaring kejer yang kebingungan akibat adanya larangan penggunaan alat tangkap tersebut,” ujarnya.

Warsita khawatir, tanpa solusi jelas, produksi ekspor rajungan yang saat ini bisa mencapai Rp150.000 per kilogram akan terganggu dan berpotensi kehilangan pasar Amerika Serikat (AS).

PKNR meminta Prof. Rokhmin menjadi jembatan agar persoalan itu dibahas di Kementerian Kelautan dan Perikanan. Aspirasi serupa disampaikan Hj. Kuneng yang memohon bantuan mesin pengolah kerupuk rajungan serta dukungan untuk penyelenggaraan Pesta Laut Desa Citemu.

Menanggapi hal itu, Prof. Rokhmin yang juga Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Kelautan dan Perikanan sekaligus mantan Menteri Kelautan dan Perikanan 2001-2004 itu menyatakan siap turun tangan. Ia berjanji akan menghitung kebutuhan kapal nelayan secara rinci.

“Saya akan datangkan pejabat dari kementerian terkait agar bisa sosialisasi langsung dan merumuskan solusi bersama,” tegasnya.

Prof. Rokhmin menilai, pengelolaan perikanan tidak boleh hanya berorientasi pada penangkapan. Ia mengingatkan pentingnya menjaga keberlanjutan stok rajungan.

“Satu ekor rajungan bisa menghasilkan sampai 750 ribu telur,” katanya.

Ia menegaskan, ke depan nelayan harus menghindari penangkapan rajungan yang sedang bertelur. Sistem close season atau larangan menangkap dalam waktu tertentu disebutnya sebagai strategi penting. Selain itu, program pembudidayaan juga harus digalakkan agar sumber daya laut tetap terjaga untuk jangka panjang.

Ikuti dan baca artikel kami lainnya di Google News.