Peringatan Dua Tahun Perang Gaza, Dunia Gelar Aksi Solidaritas untuk Palestina

Para demonstran mengibarkan bendera Palestina dalam aksi solidaritas di London memperingati dua tahun serangan 7 Oktober, menuntut diakhirinya serangan Israel di Gaza. Foto: Reuters

Ikhbar.com: Ribuan orang di berbagai kota dunia turun ke jalan pada Selasa, untuk memprotes serangan Israel di Gaza, bertepatan dengan dua tahun serangan Hamas yang memicu perang di wilayah tersebut.

Aksi solidaritas digelar di Sydney, Istanbul, London, Washington, New York, Paris, Jenewa, Athena, dan Stockholm, sementara di Mesir berlangsung perundingan tidak langsung mengenai proposal Amerika Serikat (AS) untuk mengakhiri perang.

Para pengunjuk rasa mengecam krisis kemanusiaan di Gaza yang telah menewaskan lebih dari 67.000 orang.

Baca: Selebritas Dunia Suarakan Isu Gaza di Ajang Emmy Awards

Di New York, massa membawa spanduk bertuliskan “Gaza is bleeding” dan “U.S. and Israel – your hands are red.” Di London, ratusan orang meneriakkan “Israel adalah negara teroris” di luar King’s College, sedangkan kelompok kecil pro-Israel berdiri tak jauh dari mereka.

“Seruan Perdana Menteri Keir Starmer agar rakyat tidak berdemonstrasi pada hari peringatan itu sungguh keterlaluan,” ujar seorang warga London keturunan penyintas Holocaust, Mark Etkind, dikutip dari Reuters, pada Rabu, 8 Oktober 2025.

Ia menegaskan bahwa menentang genosida adalah kewajiban moral setiap manusia.

Sementara itu, Presiden AS, Donald Trump, menjamu Edan Alexander, warga ganda AS-Israel yang diyakini sebagai sandera terakhir yang dibebaskan Hamas pada Mei lalu.

Di berbagai negara Eropa, peringatan digelar dengan doa dan vigil, termasuk di Berlin yang menyalakan lilin dan menaruh batu mengenang korban di Gerbang Brandenburg.

Gelombang protes ini mencerminkan perubahan opini publik global, dari simpati awal terhadap Israel menjadi kemarahan luas atas serangan yang menyebabkan kehancuran dan kelaparan massal di Gaza. Banyak negara Barat kini mengakui negara Palestina, menantang posisi Israel dan Amerika Serikat.

Baca: Konser Amal London Sukses Galang Dana Rp11 Miliar untuk Gaza

Di sisi lain, beberapa peristiwa tragis menunjukkan meningkatnya ketegangan global, termasuk penyerangan sinagoge di Manchester, penembakan dua staf Kedutaan Israel di Washington, dan penikaman fatal terhadap anak Palestina di Illinois.

Laporan PBB dan para pakar hak asasi menyebut tindakan Israel di Gaza dapat dikategorikan sebagai genosida, sementara Israel menegaskan serangannya sebagai bentuk pembelaan diri setelah tragedi 7 Oktober 2023 .

Ikuti dan baca artikel kami lainnya di Google News.