Ikhbar.com: Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) memastikan akan menggelar pelatihan intensif atau kursus Bahasa Inggris bagi para guru mulai tahun depan.
Langkah ini diambil sebagai persiapan menjelang penerapan Bahasa Inggris sebagai mata pelajaran wajib di seluruh jenjang sekolah dasar dan menengah pada tahun ajaran 2027/2028.
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, KH Abdul Mu’ti, menegaskan bahwa kebijakan tersebut merupakan bagian dari pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 13 Tahun 2025. Menurutnya, penguasaan Bahasa Inggris menjadi elemen penting dalam membentuk generasi yang siap bersaing secara global.
“Kebijakan ini adalah bentuk nyata dari implementasi Peta Jalan Pendidikan Nasional. Kemampuan berbahasa asing, terutama Bahasa Inggris, menjadi kunci bagi lulusan agar produktif dan kompetitif di tingkat internasional. Karena itu, tahun depan kami mulai menyelenggarakan pelatihan intensif untuk guru Bahasa Inggris,” ujar Kiai Mu’ti dalam keterangan tertulis di Jakarta dikutip dari Antara pada Sabtu, 11 Oktober 2025.
Baca: Kemendikdasmen Buka Beasiswa Kuliah Rp3 Juta bagi Guru PAUD, Ini Ketentuannya!
Sebagai tindak lanjut, Kemendikdasmen melalui Direktorat Jenderal Guru, Tenaga Kependidikan, dan Pendidikan Guru (Ditjen GTKPG) telah menyiapkan program khusus bertajuk Peningkatan Kompetensi Guru Sekolah Dasar dalam Mengajar Bahasa Inggris (PKGSD MBI).
Program ini dirancang untuk membantu guru SD mencapai standar kemampuan bahasa internasional Common European Framework of Reference for Language (CEFR) level A2, dengan fasilitator nasional yang minimal memiliki kemampuan B1+.
Di sisi lain, program tersebut juga menekankan pendekatan pembelajaran mindful (berkesadaran), joyful (menyenangkan), dan meaningful (bermakna). Semua materi akan diintegrasikan melalui Learning Management System (LMS) agar guru dapat terus belajar secara digital dan berkelanjutan.
Kiai Mu’ti menambahkan, penguasaan teknologi Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan akan menjadi bagian penting dalam pembelajaran Bahasa Inggris ke depan.
“Salah satu bentuk integrasinya adalah penerapan mata pelajaran opsional seperti koding dan AI, yang dapat dikolaborasikan dengan pembelajaran bahasa untuk memperkuat kemampuan abad ke-21 siswa,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Mendikdasmen juga memaparkan arah kebijakan Peta Jalan Pendidikan Nasional 2025–2045, yang berfokus pada tiga pilar utama: pemerataan akses dan mutu pendidikan, peningkatan kompetensi guru dan tenaga kependidikan, serta transformasi menuju deep learning atau pembelajaran mendalam yang adaptif terhadap tantangan masa depan.
Kebijakan ini diharapkan mampu melahirkan generasi pembelajar yang tidak hanya unggul dalam akademik, tetapi juga memiliki keterampilan global dan daya saing tinggi di era digital.