Menag Siap Tampung Anak Palestina ke Pesantren

Menteri Agama (Menag) Prof. Dr. KH Nasaruddin Umar saat menghadiri diskusi Indonesia's Contribution to Contemporary Global Peace and Conflict Resolution di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Tangerang Selatan, Kamis, 27 November 2025. Foto: Dok. UIN Jakarta

Ikhbar.com: Menteri Agama (Menag) Prof. Dr. KH Nasaruddin Umar menegaskan kesiapan pemerintah menampung anak-anak Palestina yang putus sekolah melalui jaringan pesantren binaan Kementerian Agama (Kemenag).

Komitmen ini menjadi bagian dari upaya Kemenag dalam mendukung agenda kemanusiaan sekaligus menerjemahkan arah kebijakan Presiden Prabowo Subianto terkait kontribusi Indonesia dalam isu global.

Pernyataan tersebut disampaikan dalam diskusi Indonesia’s Contribution to Contemporary Global Peace and Conflict Resolution di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Tangerang Selatan, Kamis, 27 November 2025.

Sosok yang akrab disapa Prof. Nasar itu menegaskan bahwa Kemenag tidak hanya ingin menjadi penonton atas inisiatif besar Presiden Prabowo, melainkan harus memastikan seluruh gagasan tersebut memiliki tindak lanjut nyata.

“Setelah Pak Prabowo berdiri di forum United Nations, kita semua menyaksikan betapa membanggakan pernyataan tersebut. Karena itu, begitu kami kembali, kami langsung meminta agar pernyataan Pak Presiden ditindaklanjuti dengan serius,” ujar Prof. Nasar.

Baca: Bocorkan Video Penyiksaan Tahanan Palestina, Mantan Kepala Hukum Militer Israel Ditahan

Menurutnya, Kemenag kini tengah menyusun langkah strategis agar gagasan Prabowo tidak dimanfaatkan pihak lain. Ia mendorong perguruan tinggi Islam, khususnya UIN Alauddin Makassar, untuk merumuskan agenda implementatif sebagai tindak lanjut dari pidato tersebut.

Prof. Nasar menekankan pentingnya Indonesia meneguhkan diri sebagai pusat penguatan intelektual Muslim di masa depan.

Ia juga memaparkan bahwa minat masyarakat terhadap madrasah dan pesantren terus meningkat. Sementara sejumlah sekolah umum menghadapi penyusutan murid, madrasah justru berkembang dengan stabil.

“Tidak ada madrasah gulung tikar, justru jumlah peminat terus naik. Ini menunjukkan kualitas dan kepercayaan masyarakat terhadap madrasah semakin kuat,” jelasnya.

Pada kesempatan itu, Prof. Nasar menegaskan kesiapan Kemenag untuk menampung anak-anak Palestina yang kehilangan akses pendidikan. Langkah ini disebutnya sebagai implementasi konkret dari komitmen kemanusiaan pemerintah.

“Sebagai wujud tanggung jawab Kementerian Agama, Pak Presiden akan mengundang anak-anak yang buta huruf dan putus sekolah di Palestina. Kami sudah menginventarisir UIN dan pesantren mana saja yang siap menampung. Jika tiga ribu anak datang pun, kami siap menerima,” tutur Prof. Nasar.

Ia menambahkan bahwa tidak boleh ada anak yang dibiarkan tanpa pendidikan, terutama mereka yang terdampak konflik berkepanjangan. Selain itu, Prof. Nasar menyinggung keseriusan pemerintah dalam mendukung stabilisasi keamanan di wilayah konflik, sebagaimana beberapa kali disampaikan Presiden Prabowo.

Prof. Nasar menilai momentum saat ini sangat tepat bagi Indonesia untuk membangun peran strategis sebagai episentrum peradaban Islam modern.

“Estafet kepemimpinan dunia Islam akan berpindah, dan saya kira tempat yang paling aman untuk itu adalah di negara kita,” ujarnya.

Ia menutup dengan ajakan agar Indonesia berani berpikir besar dan optimistis. “Hanya bangsa yang berani berpikir lain dan tetap optimistis yang akan menjadi negara kuat. Pada akhirnya, negara yang memiliki nilai akan menjadi pusat perhatian dunia,” pungkasnya.

Ikuti dan baca artikel kami lainnya di Google News.