Konferensi Istanbul: Gaza Hadapi Tiga Jenis Perang

Ulama dari 50 negara dalam Konferensi bertajuk Islamic and Humanitarian Responsibility: Gaza, di Istanbul, Turki. Foto: Anadolu Agency

Ikhbar.com: Konferensi Gaza di Istanbul, Turki, memperingatkan bahwa Palestina menghadapi bukan hanya agresi militer, melainkan juga krisis kemanusiaan dan pengkhianatan dunia internasional.

“Gaza menghadapi tiga jenis perang: pembantaian dan penghancuran brutal, kelaparan akibat blokade, serta penghinaan melalui diamnya dunia Arab, Islam, dan internasional,” bunyi pernyataan bersama para ulama, dikutip dari Anadolu Agency, pada Senin, 25 Agustus 2025.

Acara yang digelar delapan hari ini membahas peran ulama, pemerintah, pelaku bisnis, media, dan tokoh politik dalam merespons genosida di Gaza.

Baca: Ribuan Warga Israel Mogok Nasional, Tuntut Akhiri Perang Gaza dan Bebaskan Sandera

Para peserta menekankan pentingnya persatuan umat Muslim berdasarkan pesan Al-Qur’an agar tidak terpecah belah.

Ketua Lembaga Internasional Yerusalem untuk Turki, Eymen Zeydan, menegaskan peran sentral Turki dalam menggalang dukungan global.

“Turki berkomitmen mendukung Palestina dan Yerusalem dengan segala cara,” ujarnya.

Ia juga memperingatkan ancaman serius terhadap Masjid Al-Aqsa, yang kian rawan serangan menjelang perayaan Yahudi pada September dan Oktober mendatang.

Zeydan menilai masalah utama perjuangan Palestina bukan terletak pada gagasan, melainkan pada kemauan politik negara-negara Muslim untuk bertindak nyata.

Ia bahkan mengusulkan aksi simbolis sekaligus substantif, yakni mengirim kapal berisi susu untuk anak-anak Gaza dengan perwakilan lintas agama dan lembaga kemanusiaan.

Baca: Ratusan Pilot Israel Tolak Rencana Pendudukan Gaza

Konferensi bertajuk Islamic and Humanitarian Responsibility: Gaza ini diikuti lebih dari 150 ulama dan perwakilan dari 50 negara.

Pertemuan dibuka dengan doa di Masjid Eyup Sultan, dan akan ditutup pada 29 Agustus di Masjid Agung Hagia Sophia dengan “Deklarasi Istanbul” yang dijanjikan berisi langkah konkret politik, kemanusiaan, dan hukum untuk mendukung perjuangan Palestina.

Ikuti dan baca artikel kami lainnya di Google News.