Komite Pembebasan Gaza Kutuk Menteri Israel usai Sebut Aktivis Flotilla ‘Teroris’

Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben-Gvir. Foto: Anadolu Agency

Ikhbar.com: Komite Internasional untuk Mengakhiri Blokade Gaza pada Jumat (3/10) mengecam Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben-Gvir, setelah beredar video yang memperlihatkan dirinya menghadapi para aktivis Global Sumud Flotilla di perairan internasional dan menyebut mereka sebagai “teroris.”

Dalam pernyataan yang diunggah di platform X, komite tersebut menilai tindakan Ben-Gvir sebagai hal yang tidak mengejutkan dari pihak yang disebutnya sebagai “pelaku genosida,” yang berani bersikap arogan di hadapan aktivis dari 50 negara dengan penjagaan ketat.

Baca: Armada Bantuan Gaza Diserang Drone

“Yang mengejutkan justru, meskipun mereka memegang kendali penuh atas situasi itu, mereka tak bisa merekam lebih dari 25 detik tanpa terdengar seruan ‘Kebebasan untuk Palestina’ dari para peserta,” ujar komite itu, dikutip dari Anadolu Agency, pada Jumat, 3 Oktober 2025.

Komite menambahkan bahwa seruan tersebut “menggetarkan telinga” Ben-Gvir dan memuji keteguhan para aktivis yang tetap menunjukkan keberanian selama perjalanan mereka selama sebulan menuju Gaza.

“Kebebasan untuk Palestina. Hentikan genosida. Akhiri blokade,” tegas pernyataan itu.

Sehari sebelumnya, pasukan Israel menyerang armada Global Sumud Flotilla di perairan internasional, menyita sebagian besar dari 44 kapal dan menahan lebih dari 450 aktivis dari berbagai negara.

Baca: Israel Tangkap Kapal Terakhir Armada Bantuan Sumud Flotilla

Flotilla bertujuan menantang blokade Israel terhadap Gaza dan mengirimkan bantuan kemanusiaan.

Israel telah memberlakukan blokade terhadap Gaza, yang dihuni hampir 2,4 juta jiwa, selama hampir 18 tahun. Sejak Oktober 2023, serangan udara Israel telah menewaskan lebih dari 66.000 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak.

Badan-badan PBB dan kelompok hak asasi manusia berulang kali memperingatkan bahwa Gaza kini mendekati kondisi “tidak layak huni,” dengan kelaparan dan penyakit yang menyebar cepat.

Ikuti dan baca artikel kami lainnya di Google News.