Kiai Manarul Hidayat Ungkap Pentingnya Anak Bisa Berdoa

Pengasuh Pondok Pesantren Al-Mahbubiyah, Jakarta, Prof. Dr. KH Manarul Hidayat saat memberikan ceramah di Pondok Pesantren Al-Mubarokah, Karangmangu, Cirebon. Foto: Dok. IKHBAR/FSJ

Ikhbar.com: Pengasuh Pondok Pesantren Al-Mahbubiyah, Jakarta, Prof. Dr. KH Manarul Hidayat menegaskan bahwa orang tua yang telah meninggal dunia sangat mengharapkan doa dari anaknya.

Pesan tersebut ia sampaikan dalam Puncak Peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw dan Haul Ke-25 Pondok Pesantren Al-Mubarokah, Karangmangu, Cirebon, Jawa Barat, pada Sabtu, 6 September 2025.

“Jika orang tuanya di surga, maka ia akan semakin dimuliakan Allah Swt. Sebaliknya, jika di neraka, maka akan diangkat ke surga,” ujar kiai asal Cirebon itu.

Ia menjelaskan, ajaran ini menjadi bagian penting yang selalu ditekankan Nahdlatul Ulama (NU). Menurut keyakinannya, jika seorang anak tidak mendoakan orang tuanya setidaknya lima kali sehari, maka hal itu sudah termasuk dosa besar.

“Cara mendidik anak paling jitu adalah dengan akidah keimanan. Tidak mungkin doa sampai kepada orang tua kalau anaknya tidak salat,” tegas Kiai Manarul.

Baca: Ini Kiat Hati Tetap Tenang ala Ustaz Subki Al-Bughuri

Lebih lanjut, ia mencontohkan metode pendidikan yang diterapkan Rasulullah Saw. Selama berdakwah, Nabi Muhammad Saw selalu menekankan pemahaman pada kalimat la ilaha illallah atau yang memiliki arti tiada Tuhan selain Allah.

Dalam ceramahnya, Kiai Manarul juga menyinggung keistimewaan pendidikan di pesantren. Menurutnya, sistem belajar di pesantren tidak bisa ditemukan di lembaga pendidikan lain.

“Hebatnya pesantren itu belajar langsung praktik. Jadi para santri bukan hanya menguasai materi, tapi juga terbiasa mengamalkan,” jelasnya.

Di akhir tausiyah, Kiai Manarul mengajak jemaah untuk mendaftarkan anak-anaknya ke pesantren. Dengan begitu, orang tua akan selalu mendapat kiriman doa dari anaknya kelak di akhirat.

Ikuti dan baca artikel kami lainnya di Google News.