Ikhbar.com: Kementerian Agama (Kemenag) menegaskan bahwa lulusan Ma’had Aly memiliki hak yang sama untuk mengakses beasiswa jenjang S2 maupun S3.
Kepastian ini disampaikan Kepala Pusat Pembiayaan Pendidikan Agama dan Keagamaan (Puspenma) Setjen Kemenag, Ruchman Basori, dalam wisuda sarjana Ma’had Aly ke-XXVI di Pesantren Al-Hikmah 2, Benda Sirampog, Brebes, Jawa Tengah pada Ahad, 7 September 2025.
Menurut Ruchman, alokasi beasiswa pascasarjana dari Kemenag tidak hanya diperuntukkan bagi lulusan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI), tetapi juga terbuka bagi alumni Ma’had Aly. Ia mendorong para lulusan untuk memanfaatkan program Beasiswa Indonesia Bangkit (BIB) guna melanjutkan studi ke tingkat magister maupun doktoral.
“Kini kesempatan studi dengan beasiswa terbuka luas, baik di dalam maupun luar negeri. Tinggal bagaimana Anda mempersiapkan diri, mengasah kemampuan bahasa dan akademik,” ujarnya di hadapan para wisudawan.
Baca: Resmi! Ini Daftar Gelar Lulusan Ma’had Aly dari S1 hingga S3
Selain beasiswa BIB, Kemenag melalui Puspenma juga membuka peluang riset lewat program MoRA The Air Fund bagi kalangan dosen. Hal ini melengkapi beragam program lain, mulai dari PIP untuk jenjang dasar dan menengah hingga KIP di PTKI.
Ruchman menekankan, tantangan lulusan Ma’had Aly sama beratnya dengan sarjana lain di Indonesia. Karena itu, diperlukan komitmen, ketangguhan, dan daya juang agar mampu bersaing di era keterbukaan.
“Dengan bekal ilmu agama yang kuat, lulusan Ma’had Aly dapat berkontribusi menyelesaikan persoalan keumatan sekaligus sosial kemasyarakatan,” tuturnya.
Ia juga menyinggung perkembangan teknologi informasi, termasuk kecerdasan buatan (AI), yang menurutnya harus dilihat sebagai peluang, bukan ancaman.
“Paradigma berpikir yang terbuka, inovatif, solutif, serta dibarengi keterampilan sosial, akan menjadi bekal utama untuk turun langsung ke masyarakat,” ungkap alumnus IAIN Walisongo itu.
Dukungan serupa datang dari Ketua Majlis Pengasuh PP Al-Hikmah 2 Brebes, KH Sholahuddin Masruri. Ia menegaskan tujuan para pendiri pesantren adalah menjadikan Ma’had Aly sebagai pusat kaderisasi ulama.
“Lulusan Ma’had Aly jangan khawatir, karena masyarakat tengah menanti kiprah Anda semua,” katanya.
Pesantren Al-Hikmah 2 sendiri saat ini menampung sekitar 9.000 santri, mulai dari jenjang TK, MI, hingga Sekolah Tinggi Keagamaan Islam, serta lembaga diniyah dan Ma’had Aly. Pesantren juga menyediakan berbagai program vokasi sebagai bekal keterampilan hidup.
Mudir Ma’had Aly Al-Hikmah 2, KH Dr Achmad Siddiq, MHI, MH, berharap lulusan mampu mengamalkan ilmunya di berbagai bidang. Ia menyinggung angka 17 wisudawan sebagai simbol jumlah rakaat salat wajib, yang dimaknai sebagai tiang penopang agama.
“Karena itu, Ma’had Aly harus lebih mengutamakan kualitas daripada kuantitas lulusan,” tegasnya.
Achmad Siddiq juga menambahkan bahwa ilmu Al-Qur’an beserta cabangnya sudah sangat memadai sebagai bekal untuk menjadi guru, profesional, pengusaha, maupun peran lain di masyarakat.
“Ilmu pesantren insya Allah penuh keberkahan,” ujarnya.
Ia menekankan, sistem tarbiyah di Ma’had Aly tetap berpegang pada sanad keilmuan yang bersambung hingga Rasulullah SAW, bukan sekadar pada aspek-aspek formal semata.