Ikhbar.com: Menjelang sepuluh hari terakhir Ramadan, otoritas Arab Saudi menerapkan rute masuk dan keluar baru di Masjidil Haram untuk mengatur arus jemaah yang membeludak.
Langkah ini bertujuan mencegah kepadatan di salah satu periode paling sakral dalam kalender Islam.
Otoritas Umum Urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, sebagaimana dikutip dari Gulf News, pada Sabtu, 22 Maret 2025, menetapkan beberapa gerbang utama sebagai titik akses utama.
Baca: Saudi Gunakan AI untuk Atur Arus Jemaah di Masjidil Haram
Di antara gerbang yang digunakan adalah Gerbang Raja Abdulaziz (1), Gerbang Raja Fahd (79), dan Gerbang Raja Abdullah (100), yang berfungsi sebagai jalur masuk dan keluar utama.
Untuk menuju area Mathaf, tempat pelaksanaan tawaf mengelilingi Ka’bah, jemaah diarahkan melalui Jembatan Shubaika, Jembatan Ajyad, dan Jembatan Al Arqam.
Rute ini dirancang untuk mengurangi tekanan di koridor dalam masjid, dan memastikan kelancaran pergerakan jemaah.
Di area Al Masa’a, jalur antara Bukit Safa dan Marwah, otoritas telah mengatur jalur keluar bagi jemaah dari lantai dasar dan lantai satu.
Baca: Makin Mewah, Masjid Nabawi Diterangi 30 Pencahayaan Unik
Beberapa gerbang yang dapat digunakan termasuk Gerbang Al Safa (13), Gerbang Nabi Muhammad, Gerbang Al Marwah, serta Jembatan Al Marwah dan Jembatan Kursi Roda Al Marwah.
Selain itu, fasilitas seperti jalur khusus kursi roda, dan penanda jalur yang jelas telah dipasang untuk memastikan akses yang lebih mudah bagi seluruh jemaah.