Ikhbar.com: Keputusan Israel untuk menerapkan jeda militer harian selama 10 jam di beberapa wilayah Gaza, dan membuka koridor bantuan baru dianggap tidak memadai untuk mengatasi penderitaan di wilayah kantong tersebut.
Menteri Luar Negeri Inggris, David Lammy, menyatakan bahwa pengumuman ini “penting tetapi sudah lama tertunda,” dan menekankan bahwa akses bantuan harus segera dipercepat.
Baca: Brasil Ikut Seret Israel ke Pengadilan Internasional
“Pengumuman ini saja tidak dapat meringankan kebutuhan mereka yang sangat menderita di Gaza,” ujar Lammy, dikutip dari Arab News, pada Senin, 28 Juli 2025.
“Kami membutuhkan gencatan senjata yang dapat mengakhiri perang, agar para sandera dibebaskan, dan bantuan dapat masuk ke Gaza melalui darat tanpa hambatan,” tambahnya.
Baca: Prancis Akui Kedaulatan Palestina, Israel Meradang
Militer Israel menyatakan jeda taktis ini bertujuan meningkatkan bantuan kemanusiaan.
Meskipun ada jeda, serangan Israel dilaporkan menewaskan sedikitnya 38 warga Palestina dari Sabtu malam hingga Ahad, termasuk 23 orang yang sedang mencari bantuan.