Ikhbar.com: Pemerintah Indonesia tengah menyiapkan langkah strategis untuk membangun Kampung Haji di Makkah, Arab Saudi.
Upaya tersebut dimulai dengan proses pembelian lahan, sebagaimana disampaikan CEO Danantara, Rosan Roeslani, usai bertemu Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka pada Rabu, 30 Juli 2025.
“Saat ini kita sedang dalam tahap pembelian lahan. Pihak Arab Saudi sedang menyusun perubahan regulasi untuk memungkinkan kepemilikan tanah oleh asing di Makkah,” ujar Rosan.
Menurut Rosan, pemerintah Arab Saudi sedang merevisi aturan kepemilikan properti, yang nantinya memungkinkan warga negara asing, termasuk Indonesia, memiliki lahan di kota suci tersebut. Aturan baru ini diperkirakan mulai berlaku pada Januari tahun depan.
“Undang-undangnya sedang direvisi. Jika sudah berlaku, kepemilikan lahan oleh pihak asing di Makkah akan diizinkan. Statusnya pun freehold, artinya hak milik penuh,” jelasnya.
Dalam prosesnya, kata Rosan, Pemerintah Arab Saudi telah menawarkan sejumlah lahan strategis yang sangat dekat dengan pusat kota Makkah untuk dijadikan lokasi pembangunan Kampung Haji. Beberapa di antaranya bahkan berbatasan langsung dengan kawasan utama kota.
“Ada delapan bidang tanah yang ditawarkan. Jaraknya bervariasi, ada yang hanya 1 hingga 2 kilometer dari pusat kota, bahkan ada yang langsung berdempetan,” tuturnya.
Lebih lanjut, Rosan menyebut bahwa Indonesia diminta segera menyampaikan rencana dan desain infrastruktur proyek ini, paling lambat pada Oktober mendatang.
“Kita juga diminta untuk mengajukan konsep dan rancangan pembangunan dalam bulan Oktober ini,” katanya.
Rosan menegaskan bahwa proyek pembangunan Kampung Haji ini merupakan inisiatif langsung dari Presiden Prabowo Subianto.
Ia menyebut proyek ini sebagai langkah mulia yang bertujuan meningkatkan layanan dan kenyamanan bagi jemaah haji Indonesia di masa depan.
“Inisiatif ini berasal dari Bapak Presiden. Ini proyek yang sangat mulia dan kami berharap prosesnya berjalan lancar,” tandasnya.