Ilmuwan Peringatkan Kehidupan di Bumi Terancam Punah

Tengiz, salah satu ladang minyak terbesar di dunia, berada di Kazakhstan. Foto: The Guardian

Ikhbar.com: Para ilmuwan memperingatkan bahwa aktivitas manusia, terutama pelepasan karbon dioksida (CO2) ke atmosfer, berpotensi mendorong planet ini ke arah kepunahan massal keenam.

Sejarah geologis Bumi menunjukkan bahwa gangguan ekstrem pada siklus karbon dapat memicu kehancuran berskala global.

Seorang ahli dari Institut Teknologi Massachusetts (MIT), Daniel Rothman, menemukan bahwa laju perubahan kadar CO2 yang cepat, bukan sekadar tinggi atau rendahnya kadar tersebut, merupakan pemicu utama bencana.

Baca: Prediksi Kupu-kupu Punah kian Kuat

“Tingkat perubahan CO2-lah yang membawa Anda ke Armagedon,” ujar Rothman, dikutip dari The Guardian, pada Selasa, 19 Agustus 2025.

Peristiwa kepunahan massal terbesar dalam sejarah, yang terjadi sekitar 252 juta tahun lalu pada akhir periode Permian, menjadi pelajaran penting.

Letusan vulkanik masif di Siberia melepaskan magma yang membakar deposit batu bara dan gas alam, melepaskan gigaton karbon ke atmosfer.

Hasilnya adalah “iklim dengan kedengkian yang tak tertandingi,” yang memusnahkan sebagian besar kehidupan di darat dan laut akibat pemanasan ekstrem dan pengasaman lautan.

Baca: Penduduk Eropa Terancam Punah

Meskipun laju kepunahan saat ini diperkirakan kurang dari 10%, para ahli mengingatkan bahwa jika tren ini terus berlanjut, ambang batas 75%—yang didefinisikan sebagai kepunahan massal—dapat tercapai dalam beberapa abad mendatang.

Para ilmuwan menekankan bahwa kapitalisme industri modern menjadi pemicu pelepasan karbon dalam skala besar yang setara dengan bencana geologis di masa lalu, menempatkan masa depan kehidupan di Bumi dalam risiko besar.

Ikuti dan baca artikel kami lainnya di Google News.