Gencatan Senjata Gaza Dimulai, Begini Respons Pemimpin Dunia

Warga Gaza merayakan pengumuman gencatan senjata tahap pertama, pada Kamis, 9 Oktober 2025. Foto: Reuters/Ramadan Abed

Ikhbar.com: Amerika Serikat (AS) mengumumkan tercapainya tahap pertama perjanjian gencatan senjata antara Israel dan Hamas, yang diinisiasi Presiden Donald Trump.

Kesepakatan ini mencakup pembebasan 20 sandera Israel dan penyerahan jenazah 28 lainnya, sebagai imbalan atas pembebasan lebih dari 1.000 tahanan Palestina.

Trump menyampaikan bahwa Israel akan menarik pasukannya ke garis yang disepakati, dan seluruh sandera akan segera dibebaskan.

“Semua pihak akan diperlakukan dengan adil. Ini hari besar bagi dunia Arab dan Muslim, Israel, serta Amerika Serikat,” ujar Trump, dikutip dari Al Jazeera, pada Kamis, 9 Oktober 2025.

Perjanjian ini disepakati setelah tiga hari perundingan tidak langsung antara Hamas dan Israel di Sharm el-Sheikh, Mesir, dengan kehadiran mediator dari Qatar, Turki, Mesir, dan Amerika Serikat.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyebut kesepakatan tersebut sebagai “hari besar bagi Israel”, sementara Menteri Keuangan Bezalel Smotrich menolak perjanjian itu dan menegaskan bahwa “Hamas harus dimusnahkan setelah para sandera dipulangkan.”

Baca: Trump Campur Tangan Bentuk Pemerintahan di Gaza

Dari pihak Hamas, pernyataan resmi menyebutkan apresiasi terhadap upaya diplomatik negara-negara mediator.

“Kami menghargai peran Presiden Trump dalam mengakhiri perang dan mendorong penarikan penuh pendudukan dari Jalur Gaza,” tulis Hamas dalam pernyataan resminya.

Presiden Otoritas Palestina, Mahmoud Abbas, menyambut kesepakatan tersebut dan berharap hal ini menjadi langkah awal menuju solusi dua negara.

Dukungan juga datang dari berbagai pemimpin dunia, termasuk Presiden Turki, Recep Tayyip Erdoğan, yang menekankan pentingnya mendirikan negara Palestina merdeka di perbatasan 1967 dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kota.

Raja Salman melalui Kementerian Luar Negeri Arab Saudi menyerukan agar kesepakatan ini segera diikuti dengan langkah nyata untuk mengakhiri penderitaan rakyat Palestina dan memastikan penarikan total pasukan Israel.

Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, menilai perkembangan ini memberi “secercah harapan setelah berbulan-bulan penderitaan yang tak tertahankan.”

Sementara itu, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, menyebut perjanjian tersebut sebagai “terobosan diplomatik yang sangat dibutuhkan” dan menyerukan penghentian permanen semua pertempuran.

Baca: Peringatan Dua Tahun Perang Gaza, Dunia Gelar Aksi Solidaritas untuk Palestina

“Semua sandera harus dibebaskan secara bermartabat, dan bantuan kemanusiaan harus segera mengalir ke Gaza,” katanya.

Pemimpin Eropa, seperti Emmanuel Macron dari Prancis, Keir Starmer dari Inggris, dan Pedro Sánchez dari Spanyol, kompak menyerukan agar kesepakatan ini menjadi awal dari solusi politik yang adil dan abadi.

Modi dari India dan Dick Schoof dari Belanda juga menilai kesepakatan ini sebagai langkah menuju perdamaian yang berkelanjutan.

Perjanjian gencatan senjata ini menandai momen penting dalam konflik yang telah berlangsung selama dua tahun, memberikan secercah harapan bagi rakyat Gaza yang telah menderita di tengah kehancuran dan blokade panjang.

Ikuti dan baca artikel kami lainnya di Google News.