Ikhbar.com: Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Pemerintah Australia memperpanjang kerja sama kemanusiaan hingga 2028.
Fokus kolaborasi mencakup lingkungan, pendidikan, kesehatan, dan perubahan iklim.
“PBNU sudah lama bekerja sama dengan Pemerintah Australia, tapi sekarang diperbarui untuk diperluas, karena Australia memang tetangga dekat,” ujar Ketua PBNU Bidang Kesra, Nyai Alissa Wahid, di Surabaya, dikutip pada Rabu, 6 Agustus 2025.
Baca: PBNU Adopsi Strategi Perjanjian Hudaibiyah untuk Redam Konflik Internasional
Kerja sama ini diteken di Surabaya bersama Menteri Pembangunan Internasional Australia, Anne Aly, disaksikan Duta Besar (Dubes) Australia dan pengurus Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur.
Nyai Alissa, sapaan akrabnya, menyebutkan, NU sebagai asosiasi ulama dan pesantren memiliki jaringan besar yang mencakup 26.000 pesantren, 13.000 sekolah, dan 80.000 kelompok pengajian ibu-ibu.
“NU punya 7 juta pelajar. Jumlah jemaah kami besar, sehingga membutuhkan banyak kerja sama,” tambahnya.
Baca: Liga Muslim Apresiasi PBNU atas Peran Kemanusiaan Dunia
Ia juga menegaskan bahwa memperkuat NU berarti memperkuat Indonesia, mengingat lebih dari setengah penduduk Indonesia adalah warga NU.
Aly menyebut NU sebagai mitra penting karena merupakan komunitas Muslim terbesar di dunia.
“Australia sedang meningkatkan kontribusinya melalui bantuan pembangunan dalam jumlah rekor dan dengan tetap berfokus pada prioritas lokal masing-masing negara mitra,” ujar Aly.