Bos X Elon Musk Akui sebagai Yahudi

Elon Musk menyalakan lilin saat kamp kematian Nazi Jerman, Auschwitz-Birkenau di Oswiecim, Polandia. AP/Yoav Dudkevitch

Ikhbar.com: Pengusaha teknologi pemilik platform media sosial X (sebelumnya Twitter), Elon Reeve Musk mengaku sebagai bagian dari komunitas Yahudi. Ia mengatakan, dua per tiga dari seluruh teman, mitra, dan kerabatnya adalah turunan dan penganut agama Abrahamaik tersebut.

“Saya secara aspirasi adalah seorang Yahudi,” katanya, sebagaimana dikutip dari Business Insider, Rabu, 24 Januari 2024.

Tangkapan layar cuitan Musk yang memancing protes pendukung Yahudi pada November 2023 lalu. Dok BUSINESS INSIDER

Baca: Rasisme Israel, tak Beri Tempat untuk Yahudi Kulit Hitam

Musk mengatakan hal tersebut saat ditanya komentator politik konservatif sekaligus pengacara asal Amerika Serikat (AS), Benjamin Aaron Shapiro yang mengajaknya berkunjung ke Auschwitz, bekas kamp Nazi di Polandia, tempat pembantaian Yahudi selama Holocaust.

Shapiro menanyakan ihwal cuitan Musk yang pernah viral pada 15 November 2023 lalu. Saat itu, CEO perusahaan otomotif Tesla tersebut menyetujui postingan yang menyebut bahwa orang-orang Yahudi telah memicu kebencian terhadap orang kulit putih. Musk mencuit, “kebenaran yang sebenarnya.”

Baca: Twitter Ganti Logo, Bagaimana Cara Menulis Huruf ‘X’ dalam Bahasa Arab?

Postingan tersebut juga menyatakan bahwa orang-orang Yahudi dan kelompok kiri sedang merekayasa penggantian etnis dan budaya penduduk kulit putih dengan imigran non-kulit putih yang akan mengarah pada genosida.

Menyusul postingan tersebut, perusahaan besar AS termasuk Walt Disney, Warner Bros, hingga Apple menangguhkan iklan mereka di X. Selain itu, Gedung Putih pun mengkritik dan menuding Musk telah melakukan promosi kebencian antisemit.

Musk kemudian meminta maaf atas respons dirinya terhadap postingan tersebut.

“Jadi apa yang dibicarakan orang-orang dengan tudingan antisemitisme ini?” tanya balik Musk, kepada Shapiro.

Ikuti dan baca artikel kami lainnya di Google News.