Ikhbar.com: Shun Sasaki, bocah 12 tahun asal Hiroshima, rutin memandu wisatawan asing di Taman Peringatan Perdamaian Hiroshima untuk menjaga ingatan publik tentang tragedi bom atom yang melanda kotanya pada 6 Agustus 1945.
“Saya ingin mereka datang ke Hiroshima dan tahu apa yang terjadi di Hiroshima pada 6 Agustus,” ujar Shun, dikutip dari Reuters, pada Kamis, 31 Juli 2025.
Sejak usia tujuh tahun, Shun telah membagikan kisah tragis nenek buyutnya, Yuriko Sasaki, seorang hibakusha atau penyintas bom atom, dalam bahasa Inggris yang sederhana tetapi penuh semangat.
Baca: Perkumpulan Mantan Korban Bom Hiroshima Jepang Raih Nobel Perdamaian
Yuriko selamat dari rumahnya yang runtuh sekitar 1,5 km dari pusat ledakan, dan kemudian wafat karena kanker usus besar pada usia 69 tahun, setelah sebelumnya juga pernah mengidap kanker payudara.
Shun mengenakan rompi kuning bertuliskan “Silakan ajak saya bicara dalam bahasa Inggris!” dan rutin hadir dua kali sebulan untuk mengedukasi wisatawan tentang sejarah kelam kotanya.
Atas dedikasinya, ia terpilih sebagai salah satu dari dua anak yang akan berbicara dalam upacara peringatan 80 tahun bom atom tahun ini.
Selama lima tahun menjadi pemandu relawan, Shun telah membimbing sekitar 2.000 wisatawan.
Seorang pengunjung asal Kanada, Chris Lowe, mengatakan bahwa tur bersama Shun memberikan kesan yang jauh lebih mendalam daripada sekadar membaca papan informasi di museum.
“Mendengar kisah keluarganya menjadikan semuanya lebih nyata dan pribadi,” tuturnya.
Shun bertekad melanjutkan aktivitas ini selama mungkin.
Baca: Pemenang Nobel Sebut Kondisi Gaza Mirip Hiroshima usai Dibom Amerika pada Perang Dunia II
“Hal yang paling berbahaya adalah melupakan apa yang terjadi di masa lalu… jadi saya pikir kita harus mewariskan cerita ini kepada generasi berikutnya, dan jangan pernah melupakannya lagi,” katanya.
Bom uranium yang dijatuhkan Amerika Serikat (AS) di Hiroshima menewaskan sekitar 78.000 orang secara langsung.
Hingga akhir 1945, total korban jiwa akibat bom dan radiasi meningkat menjadi sekitar 140.000. Bom kedua dijatuhkan di Nagasaki pada 9 Agustus 1945.