Bendera Bajak Laut ‘One Piece’ Jadi Simbol Perlawanan Gen Z di Dua Benua

Seorang pengunjuk rasa mengibarkan bendera bajak laut One Piece selama demonstrasi di Montpellier, Prancis, pada 10 September. Foto: AFP

Ikhbar.com: Bendera bergambar tengkorak dengan topi jerami dari serial anime One Piece telah menjadi simbol protes yang semakin populer di kalangan generasi muda Asia dan Eropa.

Bendera yang awalnya muncul dalam demonstrasi di Jakarta pada Juli 2024 itu kini telah menyebar ke Nepal, Filipina, bahkan Prancis.

Di Indonesia, bendera tersebut pertama kali dikibarkan sopir truk yang menentang aturan kelebihan muatan, kemudian menyebar ke protes mahasiswa.

“Kami terinspirasi oleh mereka. Kita harus memberikan penghargaan di tempat yang tepat, dan pemuda di sini terinspirasi oleh mereka,” ujar aktivis Nepal berusia 19 tahun, Rohan Rai, dikutip dari The Straits Times, pada Jumat, 12 September 2025.

Baca: Bendera One Piece di Bawah Merah Putih: Telaah Fikih Kebangsaan di Era Kritik Simbolik

Di Nepal, demonstran mengadopsi bendera ini dalam aksi anti-korupsi yang menewaskan 19 orang, dan memaksa Perdana Menteri K.P. Sharma Oli mengundurkan diri.

Di Filipina, bendera tersebut terlihat dalam acara lari anti-korupsi di Universitas Filipina Diliman yang dihadiri lebih dari 1.000 peserta.

Fenomena ini bahkan merambah ke Eropa. Para demonstran di Prancis yang menentang Presiden Emmanuel Macron dan kebijakan pemotongan anggaran pada 10 September turut mengibarkan bendera buatan tangan dengan simbol One Piece. Para pengunjuk rasa bahkan mengenakan topi jerami khas karakter utama serial tersebut.

Dr Natalie Pang dari Universitas Nasional Singapura menjelaskan bahwa One Piece telah mengubah citra bendera bajak laut menjadi lambang kebebasan.

“Simbol-simbol ini dapat sangat efektif untuk mobilisasi karena orang dapat bersatu di sekitar makna bersama yang diwakili simbol tersebut,” katanya.

Baca: Wamenag: Pengibaran Bendera ‘One Piece’ Bisa Jadi Ladang Tingkatkan Nasionalisme

Edbert Gani Suryahudaya dari Centre for Strategic and International Studies mengatakan, penggunaan bendera ini menunjukkan betapa dekatnya protes Indonesia dipantau dunia.

Penyebaran simbol bendera yang dipercepat media sosial ini mencerminkan perjuangan keadilan sosial melawan korupsi dan kekerasan negara yang telah memasuki arus utama.

Ikuti dan baca artikel kami lainnya di Google News.