Ikhbar.com: Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI dan United Nations Children’s Fund (UNICEF) tengah menggagas penyusunan program Strategi Zakat Ramah Anak 2025–2030.
Wacana ini dilakukan sebagai langkah konkret untuk memastikan dana zakat berkontribusi optimal dalam meningkatkan kesejahteraan dan perlindungan anak di Indonesia.
Inisiatif tersebut dibahas dalam pertemuan strategis yang digelar di Gedung Baznas RI, Jakarta pada Jumat, 25 Juli 2025.
Forum ini dihadiri Wakil Ketua Baznas RI, KH Mokhamad Mahdum, Pimpinan Baznas Bidang Perencanaan dan Kajian Prof. Dr. KH Zainulbahar Noor, Pimpinan Baznas Bidang Pengumpulan, Rizaludin Kurniawan, serta jajaran UNICEF Indonesia, di antaranya Maniza Zaman, Yoshimi Nishino, Sakti Herliansyah, dan Zezen Zaenal Muttaqin.
Baca: Kemenag-Baznas Kolaborasi Perkuat Ekonomi Umat Berbasis Masjid
Strategi tersebut dirancang menjadi roadmap alias peta jalan bersama untuk mengarahkan distribusi zakat agar lebih tepat sasaran, khususnya pada anak-anak dari keluarga mustahik yang membutuhkan perlindungan, akses pendidikan, layanan kesehatan, hingga pemenuhan hak-hak dasar lainnya.
Wakil Ketua Baznas RI, KH Mokhamad Mahdum menyampaikan pentingnya kerja sama lintas institusi agar zakat dapat memberi dampak nyata dan berkelanjutan bagi generasi penerus.
“Strategi zakat ramah anak ini tidak hanya memperluas jangkauan program pemberdayaan, tapi juga memastikan bahwa anak-anak dari keluarga mustahik benar-benar terlindungi, mendapatkan akses pendidikan, kesehatan, serta hak-hak dasar lainnya secara layak,” ujarnya.
Lebih jauh, ia menambahkan bahwa kemitraan ini membuka peluang kajian lebih dalam mengenai efektivitas zakat dalam mengurangi kemiskinan anak.
“Melalui sinergi yang kuat dan roadmap yang jelas, zakat dapat menjadi fondasi penting menuju Indonesia yang lebih ramah anak,” kata Kiai Mahdum.
Senada dengan itu, Pimpinan Baznas Bidang Perencanaan dan Kajian Prof. Dr. KH Zainulbahar Noor menekankan pentingnya menjadikan zakat sebagai kekuatan transformasi sosial.
“Zakat bukan sekadar penyaluran, tapi juga pemberdayaan. Melalui roadmap ini, kita ingin memastikan bahwa anak-anak, termasuk mereka yang hidup dalam kemiskinan, terdampak bencana, atau berkebutuhan khusus menjadi prioritas yang dibantu secara sistematis dan berbasis data,” jelasnya.
Sementara itu, perwakilan UNICEF Indonesia, Maniza Zaman menyambut baik penyusunan strategi zakat ramah anak sebagai bentuk kemitraan yang progresif dan berdampak luas.
“Kami percaya bahwa melalui kerja sama dengan Baznas, kita dapat menghadirkan dampak yang lebih besar bagi anak-anak Indonesia. Kolaborasi ini tidak hanya tentang program, tapi juga tentang bagaimana kita merancang sistem yang inklusif dan berkelanjutan,” tutur Maniza.
Kerja sama antara Baznas dan UNICEF bukan hal baru. Sebelumnya, kedua lembaga ini telah menjalankan berbagai program kolaboratif, seperti penanganan anak putus sekolah di Bulukumba, peningkatan sanitasi di NTB dan Jawa Timur, hingga distribusi gizi untuk pencegahan stunting.