Anak Muda Indonesia Pilih Jadi Pebisnis dan Investor ketimbang Karyawan

Ikhbar.com: Lembaga kajian serta ruang digital Kolaborasi (Kolaborasi.com) merilis hasil survei yang menyatakan mayoritas anak muda di Indonesia memilih menjadi pebisnis dan investor dibanding posisi lainnya.

“Sebanyak 58,3 persen responden memilih menjadi pengusaha atau pebisnis sebagai profesi untuk memperoleh penghasilan dan penghidupan,” kata Manajer Riset Kolaborasi, Sahli Hamzah, Rabu, 15 Februari 2023.

Sementara itu pilihan menjadi investor memperoleh atensi responden pada angka 16,3%, pegawai negeri sipil (PNS) dan badan usaha milik negara (BUMN) sebanyak 13,5%, guru atau dosen mencapai 7,3%, serta pegawai swasta sebanyak 4,8%.

Dalam hal pengembangan diri, mayoritas responden menginginkan ada asupan informasi dan literasi terkait bisnis sebanyak 36,3%, teknologi 24%, investasi 20,4%, pemasaran digital 14%, dan desain grafis 5,3%.

“Pekerjaan rumah bersama saat ini ialah bagaimana melakukan pemerataan akses informasi, literasi, serta kesempatan berusaha dan berkarya kepada anak muda hingga ke daerah karena mereka sudah menyadari menjadi bagian dari bonus demografi,” tutur Sahli.

Selain pemilihan cara memperoleh penghasilan dan penghidupan, hasil survei juga menunjukkan adanya kesadaran responden mengenai pentingnya peningkatan kemampuan baik hard skill maupun soft skill demi menunjang pilihannya sebagai pebisnis dalam berkompetisi.

Mayoritas responden meyakini bahwa dengan dominannya penduduk usia produktif dapat membawa Indonesia untuk mampu bersaing dalam bidang ekonomi, pendidikan serta budaya dan olahraga dengan negara lain di dunia. Itu menunjukkan adanya optimisme dari anak muda terkait potensi dari fenomena bonus demografi.

“Meski kita juga tidak dapat menutup mata bahwa fenomena ini juga memiliki tantangan dari sisi gizi buruk (stunting), kesadaran akan kesehatan, disorientasi budaya, lingkungan, ketahanan pangan, keamanan dan polarisasi yang terjadi akibat dinamika politik di masyarakat,” ujarnya.

Survei digelar dari 10 Januari hingga 9 Februari 2023. Responden dipilih berasal dari penduduk usia produktif pada 20-39 tahun di tujuh kota besar, mulai dari Jakarta, Surabaya, Semarang, Bandung, Medan, Makassar, dan Yogyakarta.

Dari total jumlah populasi usia produktif di tujuh kota itu, didapati sekitar 400 orang sampel dengan tingkat confidence level di angka 95% dan margin of error sekitar 5%.