Ikhbar.com: Pemerintah Albania memperkenalkan sosok menteri virtual berbasis kecerdasan buatan (AI) bernama Diella dalam sidang parlemen, pada Kamis, 18 September 2205.

Diella, yang digambarkan sebagai perempuan dengan busana tradisional Albania, menyampaikan pidato selama tiga menit melalui layar besar.

“Konstitusi berbicara tentang institusi yang melayani rakyat, bukan soal kromosom, daging, atau darah,” ujar Diella, dikutip dari Associated Press, pada Kamis, 18 September 2025.

Baca: Munas Ke-11 MUI Angkat Isu AI dan Nuklir

Perdana Menteri Edi Rama menyebut kehadiran menteri virtual itu sebagai simbol transparansi dan inovasi, serta bagian dari upaya Albania bergabung dengan Uni Eropa pada 2030.

Namun, oposisi menilai langkah ini hanya upaya pemerintah menutupi praktik korupsi.

Baca: Bisa AI bakal Jadi Syarat Dapat Kerja

Mereka memukul meja hingga sidang dipercepat dan kemudian memboikot pemungutan suara, meski program kabinet tetap lolos dengan 82 dukungan dari 140 kursi parlemen.

Diella sendiri dikembangkan bersama Microsoft dan sebelumnya berfungsi sebagai asisten virtual di platform layanan publik e-Albania, melayani sekitar satu juta permintaan dokumen digital.

“Saya tidak di sini untuk menggantikan manusia, tetapi untuk membantu mereka,” kata Diella dalam sidang.