80 Ribu Tentara Israel Direhabilitasi sejak Perang Gaza, 26 Ribu Alami Gangguan Mental

Tentara Israel menghadapi gangguan stres pascatrauma (PTSD) dan risiko bunuh diri sejak dimulainya agresi militer ke Gaza, Oktober 2023 lalu. Foto: Anadolu Agency

Ikhbar.com: Kementerian Pertahanan Israel melaporkan bahwa hampir 80.000 tentaranya telah menjalani rehabilitasi sejak dimulainya agresi militer di Jalur Gaza pada Oktober 2023.

Dari jumlah tersebut, sekitar 26.000 orang dirawat karena gangguan mental, termasuk 33% yang mengalami gangguan stres pascatrauma (PTSD).

“Jumlah tentara yang terluka, ditambah dengan meningkatnya angka bunuh diri, kini menjadi tantangan nasional utama,” bunyi pernyataan resmi yang dikutip dari Anadolu Agency, pada Kamis, 7 Agustus 2025.

Baca: Israel Longgarkan Bantuan Gaza demi Serangan Baru?

Kementerian mengalokasikan sekitar 4,2 miliar shekel atau setara Rp20 triliun—lebih dari separuh anggaran tahunannya—untuk layanan medis bagi tentara yang terluka.

Aksi protes pun terjadi di luar kantor pusat Departemen Rehabilitasi di Petah Tikva, dekat Tel Aviv.

Para veteran menuntut perlakuan lebih baik, dan memperingatkan ancaman meningkatnya kasus bunuh diri di kalangan pasukan cadangan.

Menurut penyiar publik Israel KAN, sejak awal 2025, sedikitnya 16 tentara Israel telah mengakhiri hidup mereka sendiri.

Baca: Dua Lembaga HAM Israel Kecam Negaranya atas Genosida di Gaza

Kemarahan publik terhadap Israel terus membesar menyusul serangan brutalnya di Gaza yang telah menewaskan lebih dari 61.000 orang dan membuat wilayah itu mendekati kelaparan.

“Jumlah tentara yang terluka, ditambah dengan meningkatnya angka bunuh diri, kini menjadi tantangan nasional utama,” ujar pernyataan Departemen Rehabilitasi.

Ikuti dan baca artikel kami lainnya di Google News.