Ikhbar.com: Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an (LPMQ) Kementerian Agama (Kemenag) kembali menggelar program Tadarus Al-Qur’an Isyarat (TAQI) selama Ramadan 2025. Program ini telah dimulai sejak Senin, 3 Maret 2025 dan berhasil menarik sekitar 500 peserta di hari pertama penyelenggaraan.
Kepala Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BMBPSDM) Kemenag, Muhammad Ali Ramdhani menjelaskan bahwa TAQI terselenggara berkat kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk Asosiasi Tuli Muslim Indonesia serta sejumlah organisasi keagamaan lainnya.
“Program ini bertujuan untuk menghadirkan layanan keagamaan yang lebih inklusif bagi seluruh umat Islam, khususnya bagi sahabat tuli. Dengan adanya TAQI, mereka dapat merasakan pengalaman membaca Al-Qur’an melalui bahasa isyarat,” ujar sosok yang akrab disapa Kang Dhani itu dalam keterangannya di Jakarta pada Selasa, 4 Maret 2025.
Baca: Kemenag Gelar Lomba Foto dan Video Santri, Hadiah Puluhan Juta Rupiah!
TAQI dijadwalkan berlangsung selama tiga pekan pertama Ramadan 1446 H, tepatnya setiap Senin hingga Kamis pukul 09.00 hingga 10.00 WIB. Masyarakat yang ingin ikut serta dapat melakukan pendaftaran melalui media sosial resmi LPMQ Kemenag.
Kegiatan ini turut dihadiri alim ulama, akademisi, guru, mahasiswa, sahabat tuli Muslim, serta para juru bahasa isyarat. TAQI menjadi wadah berbagi ilmu dan pengalaman dalam membaca Al-Qur’an menggunakan bahasa isyarat.
Lebih lanjut, Kang Dhani menyebut bahwa upaya menjaga kesucian dan kemurnian Al-Qur’an merupakan tanggung jawab kolektif umat Islam. Dalam hal ini, Kemenag melalui LPMQ berperan aktif dalam memastikan keakuratan dan keabsahan mushaf Al-Qur’an, termasuk dalam pengembangan versi bahasa isyarat.
LPMQ Kemenag telah melakukan kajian mendalam mengenai Al-Qur’an Isyarat sejak 2020. Pada 2021, tim khusus dibentuk untuk merancang pedoman membaca Mushaf Al-Qur’an Isyarat. Hasilnya, pada 2022, LPMQ menerbitkan:
1. Pedoman Membaca Mushaf Al-Qur’an Isyarat
2. Panduan Belajar Membaca Al-Qur’an Isyarat
3. Juz Amma Isyarat dengan metode Kitabah
Inovasi ini berlanjut di tahun berikutnya. Pada 2023, LPMQ meluncurkan Juz Amma Isyarat metode Tilawah dan Mushaf Al-Qur’an Isyarat 30 Juz model Kitabah. Kemudian, pada 2024, Mushaf Al-Qur’an Isyarat 30 Juz model Tilawah resmi diterbitkan.
“Semua upaya ini membuktikan bahwa pemerintah dan masyarakat memiliki visi yang sama dalam menghadirkan layanan keagamaan yang lebih ramah bagi penyandang disabilitas,” ujar Kang Dhani.
Kepala LPMQ, Abdul Aziz Shidqi menegaskan bahwa TAQI merupakan bagian dari program Ramadhan inklusif yang dicanangkan Kemenag. LPMQ telah menyusun Al-Qur’an isyarat ini dalam dua metode, yakni Kitabah dan Tilawah, agar lebih mudah dipelajari oleh komunitas tuli Muslim.
“Tahun ini, mushaf tersebut sudah selesai dicetak dan siap untuk disebarluaskan ke berbagai lembaga yang membutuhkan,” kata Aziz.
Dengan terselenggaranya TAQI, Kemenag berharap semakin banyak sahabat tuli yang mendapatkan kesempatan memahami dan membaca Al-Qur’an dengan metode yang lebih mudah diakses.
Ikuti dan baca artikel kami lainnya di Google News.