Daftar Negara yang tidak Merayakan Tahun Baru

Pertunjukan kembang api di Festival Sheikh Zayed pada Malam Tahun Baru 2024 berlangsung selama 40 menit. Dok ZAYEDFESTIVAL.AE

Ikhbar.com: Perayaan Tahun Baru Masehi setiap 1 Januari tidak menjadi tradisi universal di seluruh dunia. Sejumlah negara memilih tidak merayakannya karena memiliki sistem kalender, keyakinan agama, atau warisan budaya yang berbeda.

Alih-alih mengikuti penanggalan Gregorian, negara-negara ini memaknai pergantian tahun berdasarkan tradisi masing-masing yang telah berlangsung turun-temurun.

Secara umum, perbedaan tersebut dipengaruhi oleh kalender tradisional, ajaran keagamaan, hingga penyesuaian dengan siklus alam dan pertanian.

Berikut daftar negara yang tidak menjadikan 1 Januari sebagai momen utama perayaan Tahun Baru.

1. Cina

Cina menggunakan kalender lunisolar yang telah dikenal sejak era Dinasti Han. Kalender ini mengombinasikan peredaran bulan dan matahari untuk mengatur berbagai aktivitas sosial, budaya, dan pertanian.

Tahun Baru Cina biasanya berlangsung antara akhir Januari hingga pertengahan Februari, bergantung pada kalender lunar. Perayaannya dikenal meriah dengan tradisi berkumpul bersama keluarga, pertunjukan barongsai dan naga, pembagian angpao, serta berbagai ritual budaya. Rangkaian perayaan berlangsung selama 15 hari dan ditutup dengan Festival Lampion.

Baca: 10 Ucapan ‘Selamat Tahun Baru 2026’ Bernuansa Islami, Cocok untuk WA dan Medsos

2. Vietnam

Vietnam memiliki perayaan Tahun Baru sendiri yang disebut Tết. Perayaan ini menandai datangnya musim semi dan didasarkan pada kalender tradisional Vietnam, yang waktunya umumnya jatuh pada Januari atau Februari kalender Gregorian.

Dalam bahasa Vietnam, kata “Tết” berarti festival. Namun, istilah ini lebih dikenal sebagai sebutan untuk Tahun Baru Imlek karena dianggap sebagai perayaan terpenting bagi masyarakat Vietnam, termasuk diaspora Vietnam di berbagai negara. Tết dirayakan pada hari yang sama dengan Tahun Baru Cina dan sarat dengan tradisi keluarga serta ritual penghormatan leluhur.

3. Thailand

Thailand tidak menjadikan 1 Januari sebagai perayaan utama Tahun Baru tradisional. Negara ini memiliki Songkran, yakni Tahun Baru Thailand yang jatuh setiap 13 April dan ditetapkan sebagai hari libur nasional.

Songkran dikenal luas melalui tradisi saling menyiram air yang melambangkan penyucian diri. Pada momen ini, masyarakat Thailand mendatangi kuil, membersihkan patung Buddha, serta pulang ke kampung halaman untuk berkumpul dengan keluarga. Pemerintah setempat bahkan memperpanjang masa libur agar masyarakat dapat merayakannya dengan khidmat.

4. Arab Saudi

Arab Saudi termasuk negara yang tidak merayakan Tahun Baru Masehi. Sebagai negara yang berlandaskan ajaran Islam, Arab Saudi lebih memaknai pergantian tahun melalui Tahun Baru Islam atau Hijriah.

Tahun Baru Islam diperingati setiap 1 Muharram, bulan pertama dalam kalender Hijriah. Momentum ini menandai peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad Saw dari Makkah ke Madinah. Perayaannya dilakukan secara sederhana melalui doa, refleksi diri, dan kegiatan keagamaan, tanpa pesta atau hiburan besar.

Ikuti dan baca artikel kami lainnya di Google News.