Menag: Adat dan Agama Saling Menguatkan

Menteri Agama RI, Prof. Dr. KH Nasaruddin Umar, menegaskan pentingnya harmoni antara agama dan adat. Foto: Kemenag RI

Ikhbar.com: Menteri Agama RI (Menag), Prof. KH Nasaruddin Umar, menegaskan relasi adat dan agama di Kalimantan Tengah saling memperkuat dalam menjaga harmoni sosial.

Dalam kunjungan kerja ke Palangka Raya, ia menilai masyarakat setempat memiliki kekuatan adat yang kokoh sebagai penyangga kerukunan.

Menag menekankan pentingnya sinkronisasi nilai keagamaan dan kebudayaan lokal agar berjalan beriringan dan berkontribusi pada ketertiban sosial.

“Agama dan adat itu harus berjalan seiring. Keduanya saling memperkuat, bukan bertentangan,” ujar Nasaruddin Umar, dikutip dari Kemenag RI, pada Selasa, 11 November 2025.

Baca: Menag Ungkap Beda Cara Belajar di Sekolah dan Pesantren

Ia juga mengangkat konsep ekoteologi, yakni pandangan teologis yang menempatkan manusia, alam, dan Tuhan dalam satu kesatuan spiritual, dan menilai nilai itu sejalan dengan falsafah Dayak yang menghormati alam.

Menag mendorong penguatan pendekatan soft diplomacy (diplomasi lembut) melalui teladan di akar rumput.

Kepada para ASN, Menag meminta agar menjadi teladan dalam merawat nilai kebangsaan, moderasi beragama, dan kelestarian budaya lokal serta memastikan layanan publik yang inklusif.

Baca: Wisatawan Malaysia Kagum dengan Al-Qur’an Bahasa Isyarat Kemenag

Plt. Kepala Kanwil Kementerian Agama (Kemenag) Kalimantan Tengah Hasan Basri memaparkan komposisi pemeluk agama di wilayahnya: sekitar 74,45% Islam, 16,61% Kristen, 3,40% Katolik, 5,4% Hindu (termasuk Kaharingan), 0,11% Buddha, 0,01% Konghucu, dan lainnya 0,03%.

Ia menegaskan ASN Kemenag berperan besar menjaga kerukunan di daerah.

Ikuti dan baca artikel kami lainnya di Google News.