DPR Tekankan Pentingnya Penambahan Petugas Haji Perempuan

Ilustrasi petugas haji perempuan. Foto: Antara

Ikhbar.com: Anggota Komisi VIII DPR RI, Mahdalena menegaskan pentingnya penambahan kuota petugas haji perempuan pada penyelenggaraan Haji tahun 2026. Ia menilai, keterlibatan perempuan dalam pelayanan haji sangat dibutuhkan, terutama untuk memberikan rasa aman dan kenyamanan bagi jamaah perempuan yang jumlahnya jauh lebih banyak.

Mahdalena mengatakan, Kementerian Haji (Kemenhaj) perlu memberi ruang lebih luas bagi perempuan dalam proses rekrutmen petugas haji tahun ini.

“Bulan November ini sudah dimulai proses rekrutmen petugas haji. Kami berharap Kemenhaj memberikan peluang lebih besar kepada perempuan untuk menjadi petugas haji, karena jumlah jamaah haji perempuan juga lebih banyak,” ujarnya di Jakarta, Senin, 10 November 2025.

Menurutnya, kehadiran petugas haji perempuan sangat krusial dalam mendampingi jamaah, khususnya yang berusia lanjut atau memiliki keterbatasan fisik. Pendampingan dari sesama perempuan dinilai lebih tepat dan dapat menciptakan suasana ibadah yang lebih nyaman.

Data Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) menunjukkan, pada penyelenggaraan Haji 2025, jumlah jamaah haji perempuan mencapai 112.838 orang atau 55,54% dari total 203.149 calon jamaah reguler. Sementara itu, jamaah laki-laki berjumlah 90.311 orang atau 44,46%.

Baca: Pendaftaran Petugas Haji 2026 Dibuka November 2025

“Dominasi jamaah haji perempuan menandakan adanya kebutuhan penanganan khusus. Mereka tentu lebih nyaman jika dibantu petugas perempuan, terutama bagi yang lansia atau membutuhkan pendampingan pribadi,” ujar Mahdalena.

Politisi asal Nusa Tenggara Barat (NTB) itu menambahkan, petugas perempuan juga dikenal memiliki ketelatenan dan empati tinggi dalam memberikan layanan. Menurutnya, aspek ini menjadi nilai tambah yang penting dalam konteks pelayanan ibadah haji.

“Kita tidak boleh meragukan kemampuan perempuan. Mereka tangguh, memiliki komitmen, dan akan berupaya maksimal memberikan pelayanan terbaik bagi jamaah,” tegasnya.

Sementara itu, Kemenhaj tengah menyiapkan program pelatihan intensif bagi petugas penyelenggara ibadah haji (PPIH) yang akan bertugas pada musim Haji 2026. Langkah ini dilakukan untuk memperkuat kompetensi dan profesionalisme para petugas di lapangan.

“Pelatihan ini berfokus pada peningkatan kompetensi tugas dan fungsi layanan, penguatan kedisiplinan, serta kemampuan komunikasi dasar dalam bahasa Arab,” ujar Menteri Haji dan Umrah, KH Mochamad Irfan Yusuf atau Gus Yusuf.

Gus Irfan menjelaskan, pelatihan tersebut akan diikuti para petugas yang telah lolos seleksi nasional dan dijadwalkan berlangsung pada Januari hingga Februari 2026. Program ini diharapkan dapat memastikan pelayanan kepada jamaah berjalan lebih optimal dan humanis.

Ikuti dan baca artikel kami lainnya di Google News.