Ikhbar.com: Komisi IV DPR RI menggelar sidak ke Rice Milling Plant (RMP) Modern Bulog di Subang, Jawa Barat, untuk menyoroti paradoks produksi padi yang tinggi tapi harga beras tetap meroket.
Dalam forum diskusi, Anggota Komisi IV DPR RI, Prof. Rokhmin Dahuri, mengkritik kebijakan penetapan harga gabah kering panen sebesar Rp6.500 per kilogram tanpa memperhatikan kualitas. Dengan rendemen hanya 50 persen, harga beras seharusnya minimal Rp13.500 per kilogram.
Kebijakan ini dinilai memicu panen dini, penurunan kualitas gabah, serta praktik pencampuran beras di penggilingan.
“Enough is enough! Cukup rakyat dibiarkan dalam kesusahan. Kami di Komisi IV berkomitmen menjadi mitra sejati pemerintah untuk mencari solusi nyata,” tegasnya, dikutip pada Rabu, 10 September 2025.
Harga eceran tertinggi (HET) yang hanya Rp12.500 per kilogram membuat banyak pedagang enggan menjual beras karena takut dipolisikan, sehingga stok di pasar menipis dan harga terus naik.
Prof. Rokhmin mengingatkan pemerintah agar tidak mengulang krisis pangan 2024 yang memicu keresahan sosial.
Menurutnya, lonjakan harga dapat membuka peluang mafia pangan untuk mendorong impor beras, yang bisa meruntuhkan kepercayaan publik terhadap Presiden Prabowo dan kabinetnya.