Ikhbar.com: Para menteri luar negeri Komite Arab-Islam untuk Gaza menegaskan penolakan tegas terhadap pernyataan Israel soal pemindahan rakyat Palestina dari tanah yang diduduki sejak 1967, dengan alasan apa pun.
Mereka mengecam kebijakan Israel yang memperluas operasi militer di Gaza, memberlakukan blokade dan kelaparan sebagai senjata perang, serta menyerang warga sipil dan infrastruktur.
Tindakan ini, menurut mereka, mengancam perdamaian dan keamanan regional maupun internasional.
Baca: Ratusan Aktivis Internasional Berlayar ke Gaza, Desak Israel Buka Akses Bantuan
Mengutip dari Saudi Gazette, pada Selasa, 9 September 2025, para menteri juga mengecam ekspansi permukiman ilegal, kekerasan pemukim, perobohan rumah, dan perampasan tanah di Tepi Barat.
Mereka mendesak penghentian segera pelanggaran hukum humaniter internasional, dan meminta pertanggungjawaban pelaku yang dianggap melakukan pembersihan etnis dan genosida.
Baca: Serangan Israel Hantam Rusun, Ratusan Warga Gaza Kehilangan Tempat Tinggal
Komite tersebut kembali menyerukan gencatan senjata, pencabutan seluruh pembatasan bantuan kemanusiaan, dan dukungan internasional agar Otoritas Nasional Palestina dapat kembali ke Gaza untuk mempersiapkan pendirian negara Palestina merdeka.
Mereka menegaskan pembentukan negara Palestina merdeka berdasarkan garis perbatasan 4 Juni 1967, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kota, merupakan satu-satunya solusi adil dan permanen sesuai prinsip hak menentukan nasib sendiri dan resolusi internasional.