Ikhbar.com: Israel kembali melancarkan serangan udara ke ibu kota Yaman, Sanaa, pada Kamis, 28 Agustus 2025, hanya beberapa hari setelah serangan serupa terjadi akhir pekan lalu.
Serangan ini menyasar kawasan dekat kompleks kepresidenan dan sebuah bangunan di selatan Sanaa.
“Siapa pun yang mengangkat tangan melawan Israel, tangannya akan dipotong,” ujar Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, dikutip dari Reuters, pada Jumat, 29 Agustus 2025.
Menurut sumber militer Yaman, kompleks tersebut digunakan sebagai ruang operasi dan gudang rudal oleh kelompok Houthi yang berafiliasi dengan Iran.
Baca: Yaman Rudal Israel, Zionis Klaim Meleset
Sumber keamanan Israel menyebutkan target utama adalah lokasi berkumpulnya para pejabat senior Houthi untuk menyaksikan pidato Abdul Malik Al-Houthi.
Namun, Kementerian Pertahanan versi Houthi membantah adanya serangan yang menargetkan para pemimpinnya.
Serangan pada Kamis itu menjadi bagian dari rentetan aksi balas-membalas antara Israel dan Houthi dalam lebih dari satu tahun terakhir, yang dipicu perang di Gaza.
Pada Ahad sebelumnya, Israel mengeklaim telah menyerang Sanaa sebagai respons atas rudal Houthi yang ditembakkan ke wilayahnya.
Baca: Israel Serang Yaman, 4 Orang Tewas
Pejabat senior Houthi, Nasruldeen Amer, menegaskan kelompoknya akan terus menunjukkan solidaritas terhadap rakyat Palestina.
Houthi selama ini aktif menyerang kapal-kapal di Laut Merah dan meluncurkan rudal ke Israel, meski sebagian besar berhasil dicegat.
Israel kemudian membalas dengan serangan ke wilayah Yaman yang dikuasai Houthi, termasuk pelabuhan strategis Hodeidah.