Ratusan Pilot Israel Tolak Rencana Pendudukan Gaza

Ratusan pilot militer Israel memprotes rencana negaranya untuk menduduki Gaza. Foto: Anadolu Agency

Ikhbar.com: Sekitar 200 pilot militer Israel menggelar aksi protes di dekat markas Staf Umum Angkatan Bersenjata di Tel Aviv, pada Selasa, 12 Agustus 2025.

Mereka menolak rencana Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk menduduki kembali Jalur Gaza.

Para pilot itu menilai langkah tersebut membahayakan nyawa para tawanan dan tentara di wilayah itu.

Baca: 80 Ribu Tentara Israel Direhabilitasi sejak Perang Gaza, 26 Ribu Alami Gangguan Mental

“Kami menentang perang ini karena menimbulkan penderitaan tak tertanggungkan bagi para tawanan yang sudah 676 hari berada dalam penyanderaan,” ujar para pilot, dikutip dari Anadolu Agency, pada Rabu, 13 Agustus 2025.

Para pilot cadangan dan purnawirawan itu menyatakan dukungan kepada Kepala Staf Eyal Zamir yang menolak perluasan perang, dan lebih memilih kesepakatan untuk membebaskan para tawanan.

Zamir mengusulkan strategi pengepungan untuk memberi tekanan militer pada Hamas tanpa terjebak dalam “perangkap strategis.

Rencana Netanyahu, yang disetujui Kabinet Keamanan pada Jumat lalu, memicu protes publik dan disebut sebagai “vonis mati” bagi para tawanan.

Baca: Italia Ingatkan Israel, Invasi Gaza Berisiko Jadi ‘Vietnam’ Baru

Tahap awal rencana itu mencakup pengungsian paksa satu juta warga dari Gaza City ke selatan, mengepung kota, dan melakukan serangan ke area permukiman.

Tahap berikutnya melibatkan perebutan kamp pengungsi di pusat Gaza, banyak di antaranya sudah mengalami kerusakan parah akibat perang.

Keluarga tawanan dan tentara yang tewas di Gaza juga menolak rencana tersebut. Mereka mengumumkan aksi mogok nasional pada 17 Agustus, yang diikuti perusahaan dan universitas.

Ikuti dan baca artikel kami lainnya di Google News.