Ikhbar.com: Polusi kimia dari bahan-bahan rumah tangga kini dianggap sebagai ancaman serius bagi manusia dan lingkungan, setara dengan krisis iklim, tetapi masih minim perhatian.
Laporan Deep Science Ventures (DSV) mengungkap lebih dari 100 juta bahan kimia buatan beredar di dunia, dengan 40.000 hingga 350.000 di antaranya digunakan secara komersial.
Ribuan di antaranya masuk ke tubuh manusia melalui kemasan makanan, produk perawatan diri, dan perabot rumah tangga.
Baca: Sampah Plastik bikin Rugi Dunia hampir Rp25 Triliun per Tahun
“Polusi kimia adalah ancaman bagi kehidupan manusia dan alam, setara dengan perubahan iklim,” kata peneliti DSV, Harry Macpherson, dikutip dari The Guardian, pada Rabu, 6 Agustus 2025.
PFAS atau zat perfluoroalkil dan polifluoroalkil, salah satu bahan kimia berbahaya yang umumnya terdapat dalam kemasan makanan, ditemukan hampir di seluruh tubuh manusia, dan bahkan terkandung dalam air hujan di banyak wilayah.
Lebih dari 90% penduduk dunia juga menghirup udara yang melampaui ambang batas aman WHO.
Penelitian menunjukkan zat kimia tersebut berkaitan dengan gangguan kesuburan, imunitas, hingga risiko kanker.
“Banyak orang mengira produk yang mereka pakai sudah aman. Padahal, tidak demikian,” ujar Macpherson.
Baca: 10 Tahun lagi Sampah Plastik tak Tertampung Bumi
Metode uji toksisitas yang selama ini digunakan dinilai gagal mendeteksi dampak sebenarnya, terutama dari bahan kimia pengganggu hormon.
Meski demikian, Macpherson menyebut masalah ini bisa diatasi dengan kesadaran konsumen.
“Permintaan atas produk yang lebih aman bisa mendorong perubahan tanpa perlu aksi kolektif besar,” pungkasnya.