Survei Ungkap Gen Z Indonesia Paling Sering ‘Ngecek’ HP, Sehari Bisa 82 Kali

Ilustrasi Gen Z menggunakan HP. Foto: Shutterstock

Ikhbar.com: Generasi Z (Gen Z) Indonesia menempati posisi teratas di Asia dalam hal intensitas penggunaan ponsel. Berdasarkan riset terbaru dari McKinsey & Company, Gen Z di Tanah Air rata-rata mengecek ponsel sebanyak 82 kali setiap harinya.

Temuan ini mengalahkan frekuensi Gen Z di negara lain seperti India (70 kali), Vietnam (65), Filipina (60), dan Thailand (55).

Laporan tersebut menyoroti bahwa ponsel kini bukan sekadar alat komunikasi, tetapi telah menjadi bagian dari keseharian bahkan identitas Gen Z.

“Ponsel kini bukan sekadar alat komunikasi, tapi sudah menjadi bagian dari identitas dan kebutuhan emosional generasi muda,” tulis McKinsey dikutip pada Kamis, 8 Mei 2025.

Aktivitas mereka dengan ponsel meliputi pencarian informasi, hiburan, hingga berinteraksi di media sosial (medsos). Bahkan, sebagian besar responden mengaku bahwa mengecek ponsel menjadi rutinitas pertama saat bangun tidur dan terakhir sebelum tidur.

Baca: Riset: Hidup Gen Z Lebih Fleksibel

“Bagi kami, ponsel itu seperti nyawa kedua. Rasanya gelisah kalau tidak pegang HP,” ujar Dinda (22), mahasiswa di Jakarta yang menjadi salah satu responden survei.

Namun, tingginya intensitas ini bukan tanpa konsekuensi. Laporan McKinsey juga menyebutkan bahwa sebagian Gen Z mengalami stres digital dan merasa kewalahan dengan arus informasi yang tiada henti.

“Banyak anak muda merasa harus selalu responsif. Itu menciptakan tekanan sosial yang tidak terlihat,” kata peneliti senior McKinsey, Arif Wijaya.

Kondisi ini menjadi perhatian serius karena dapat memengaruhi kesehatan mental, produktivitas, dan kualitas interaksi sosial langsung. McKinsey menyarankan perlunya kesadaran kolektif untuk membentuk keseimbangan antara dunia digital dan dunia nyata.

Pakar psikologi digital dari Universitas Indonesia, Dr. Mira Santika menambahkan bahwa penggunaan ponsel berlebihan perlu diwaspadai.

“Kecanduan ponsel bisa menurunkan empati sosial dan meningkatkan kecemasan. Orang tua dan lingkungan perlu hadir untuk membantu Gen Z mengatur pola digitalnya,” tegasnya.

Ikuti dan baca artikel kami lainnya di Google News.