Ikhbar.com: Google mengumumkan akan membagikan senilai 120 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp1,8 triliun untuk biaya operasional pendidikan Artificial Intelligence (AI) di dunia. Dana tersebut merupakan bagian dari proyek Global AI Opportunity Fund yang menyediakan pendidikan dan pelatihan komunitas.
CEO Google, Sundar Pichai menjelaskan, pihaknya akan bekerja sama dengan sejumlah lembaga non-profit dan juga LSM lokal. Namun, ada syarat yang diminta Google untuk pemerintah di semua negara.
“Kami meminta regulasi produk AI yang bisa memitigasi kerugian dan menolak dorongan proteksionis nasional. Jika tidak, ini akan memperlebar kesenjangan dan membatasi manfaat AI,” kata Pichai dikutip dari Tech Crunch, Selasa, 24 September 2024.
Baca: Negara Arab Kompak Investasi ke Perusahaan AI
Terkait AI, Pichai menyebut teknologi itu sebagai yang paling transformatif saat ini. AI juga memberikan banyak peluang untuk dunia.
Dia menjelaskan ada empat peluang terkait AI dan pembangunan berkelanjutan. Salah satunya adalah membantu orang untuk mengakses informasi dalam bahasa sendiri.
Peluang lainnya untuk mempercepat penemuan ilmiah. Selain itu juga AI bisa memberikan peringatan dan pelacakan bencana iklim.
AI, lanjut Pichai, juga dapat mendorong kemajuan ekonomi.
Baca: Cara Menentukan Arah Kiblat dengan Google Maps
Sebelumnya program AI Opprotunity Fund telah berinvestasi untuk kawasan Asia Pasifik. Besarannya mencapai 15 juta dolar AS (Rp 228,3 miliar), yang diperuntukkan bagi pengembangan AI. Untuk komitmen investasi terbaru seniali 120 juta dolar AS, belum dirinci negara-negara mana saja yang akan kebagian.
“Google akan berinvestasi dalam pengembangan keterampilan utama di bidang AI dan membangun para pekerja dan pencari kerja khususnya dari komunitas yang kurang terlayani di seluruh kawasan,” ujar Director Government Affairs and Public Policy Google Indonesia, Putri Alam, Juni lalu.