Ikhbar.com: Saat bulan Ramadan umat Muslim berlomba dalam meningkatkan kualitas ibadah. Di tengah ibadah itulah mereka kerap berdoa agar segala hajatnya dikabulkan Allah Swt.
Di dalam Islam disebutkan terdapat beberapa waktu yang mustajab untuk berdoa. Terlebih di saat Ramadan ini ada sejumlah waktu yang jika bermunajat konon pasti dikabulkan Allah Swt.
Berikut ini waktu terbaik untuk berdoa di bulan Ramadan:
Waktu sahur
Imam Nawawi dalam Syarah Sahih Muslim menyebutkan bahwa saat sahur merupakan waktu rahmat Allah disebarkan. Dalam keterangannya itu, ia juga menjelaskan bahwa nikmat menjadi kian sempurna. Di waktu inilah doa akan dikabulkan.
يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الآخِرُ يَقُولُ مَنْ يَدْعُونِى فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِى فَأُعْطِيَهُ مَنْ يَسْتَغْفِرُنِى فَأَغْفِرَ لَهُ
Artinya: Rabb kita tabaroka wa ta’ala turun ke langit dunia ketika tersisa sepertiga malam terakhir. Lantas Dia berfirman: “Siapa saja yang berdoa kepada-Ku, maka akan Aku kabulkan. Siapa yang meminta kepadaKu, maka akan Aku beri. Siapa yang meminta ampunan kepada-Ku, maka akan Aku ampuni.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
Selain berdoa, saat sahur juga umat Muslim dianjurkan untuk beristighfar dan memohon ampunan kepada Allah Swt. Jika bersungguh-sungguh, niscaya Allah akan memberikan ampunannya.
Selama berpuasa
Selama berpuasa di bulan Ramadan sebenarnya menjadi kesempatan terbaik umat Muslim untuk berdoa. Sebab, Allah memberikan garansi terkabulnya dia bagi yang berpuasa. Hal itu sebagaimana redaksi hadis berikut:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : (ثَلاثَةٌ لا تُرَدُّ دَعْوَتُهُمْ الإِمَامُ الْعَادِلُ وَالصَّائِمُ حِينَ يُفْطِرُ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ يَرْفَعُهَا فَوْقَ الْغَمَامِ وَتُفَتَّحُ لَهَا أَبْوَابُ السَّمَاءِ وَيَقُولُ الرَّبُّ عَزَّ وَجَلَّ وَعِزَّتِي لأَنْصُرَنَّكِ وَلَوْ بَعْدَ حِينٍ
Artinya: Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah Saw bersabda, “Tiga orang yang doanya tidak tertolak: pemimpin yang adil, orang yang berpuasa sampai ia berbuka, dan doa orang yang terzalimi, Allah akan mengangkatnya di bawah naungan awan pada hari kiamat, pintu-pintu langit akan dibukakan untuknya seraya berfirman: Demi keagunganKu, sungguh Aku akan menolongmu meski setelah beberapa saat.” (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad).
Saat buka puasa
Umat Muslim hendaknya berdoa saat buka puasa. Imbauan ini seperti redaksi hadis berikut:
، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرو، قَالَ: قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: “إِنَّ لِلصَّائِمِ عِنْدَ فِطْرِهِ دَعْوةً مَا تُرَدّ”. قَالَ عَبْد اللَّهِ بْنُ أَبِي مُليَكة: سَمِعْتُ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عَمْرو يَقُولُ إِذَا أَفْطَرَ: اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ بِرَحْمَتِكَ التِي وسعَتْ كُلَّ شَيْءٍ أَنْ تَغْفِرَ لِي .
Artinya: Dari Abdullah ibnu Amr yang menceritakan bahwa Nabi Saw. pernah bersabda: Sesungguhnya bagi orang puasa di saat berbukanya terdapat doa yang tidak ditolak (untuknya). Ubaidillah ibnu Abu Mulaikah mengatakan, ia pernah mendengar Abdullah ibnu Amr selalu mengucapkan doa berikut bila berbuka: Ya Allah, sesungguhnya Aku memohon demi rahmat-Mu yang memuat segala sesuatu, sudilah kiranya Engkau mengampuniku.
Terkait alasan kenapa buka puasa merupakan waktu yang tak akan tertolak doanya dijelaskan dalam Tuhfah Al-Ahwadzi. Di dalam penjelasan tersebut dijelaskan bahwa alasannya orang berpuasa itu tengah dalam kondisi tunduk kepada Allah Swt. Selain itu, orang yang berpuasa juga berarti ia telah selesai dalam menjalankan ibadahnya.
Adapun doa berbuka puasa yang dapat dibacakan adalah sebagai berikut:
ذَهَبَ الظَّمَـأُ، وابْــتَلَّتِ العُرُوقُ، وثَــبَتَ الأَجْرُ إِن شَاءَ اللهُ
Zahabazzamau wabtalatil ‘uruku wa sabatil aljru insya Allah
Artinya: “Telah hilang dahaga, urat-urat telah basah, dan telah diraih pahala, insya Allah.” (HR. Abu Daud)
Sementara itu, doa bebas yang dapat dibacakan di waktu berbuka puasa adalah sebagai berikut:
اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ
Allahumma laka shumtu babika amantu wa ‘ala rizkqika afthartu birahmatika ya arhamarrohimin
Artinya: “Ya Allah, untuk-Mu aku berpuasa, dan kepada-Mu aku beriman, dan dengan rezeki-Mu aku berbuka. Dengan rahmat-Mu wahai yang Maha Pengasih dan Penyayang.”