Ikhbar.com: Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin menyebut salah satu mewujudkan visi Indonesia Maju adalah dengan cara menjaga kerukunan bangsa.
Hal itu disampaikan Wapres dalam sambutan peringatan Nuzulul Qur’an 1444 Hijriah/2023 Masehi yang disampaikan secara daring melalui tayangan YouTube Wakil Presiden Republik Indonesia di Jakarta, Jumat, 7 April 2023.
“Kerukunan adalah fondasi bagi persatuan dan kedamaian bangsa kita. Seluruh program, rencana, dan kerja kebaikan demi mewujudkan visi Indonesia Maju hanya dapat dieksekusi jika bangsa kita rukun dan bersatu,” ujar Wapres.
Menurutnya, perintah menjaga kerukunan bangsa tersebut tercantum dal Al-Qur’an Surat An Nisa ayat 114:
لَّا خَيْرَ فِي كَثِيرٍ مِّن نَّجْوَاهُمْ إِلَّا مَنْ أَمَرَ بِصَدَقَةٍ أَوْ مَعْرُوفٍ أَوْ إِصْلَاحٍ بَيْنَ النَّاسِ ۚ وَمَن يَفْعَلْ ذَٰلِكَ ابْتِغَاءَ مَرْضَاتِ اللَّهِ فَسَوْفَ نُؤْتِيهِ أَجْرًا عَظِيمًا
“Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau melakukan ma’ruf, atau mengadakan perdamaian di antara manusia. Dan barangsiapa yang berbuat demikian karena mencari keridhaan Allah, maka kelak Kami akan memberinya pahala yang besar,”
Ia menjelaskan, dengan menjaga kerukunan maka suatu bangsa akan terhindar dari konflik. Hal inilah yang seharusnya dilakukan oleh umat Muslim.
Ayat tersebut menurut KH Ma’ruf Amin sangat relevan dengan kondisi bangsa Indonesia yang begitu besar. Ia mengimbau masyarakat Indonesia untuk selalu menjaga kerukunan umat beragama.
“Adanya perbedaan di antara umat manusia merupakan keniscayaan sesuai dengan realitas kehidupan manusia,” kata Wapres.
Pendapatnya tersebut seperti yang dikatakan QS. Hud ayat 118 berikut:
وَلَوْ شَاءَ رَبُّكَ لَجَعَلَ النَّاسَ أُمَّةً وَاحِدَةً ۖ وَلَا يَزَالُونَ مُخْتَلِفِينَ
“Jikalau Tuhanmu menghendaki, tentu Dia menjadikan manusia umat yang satu, tetapi mereka senantiasa berselisih pendapat,”
Ia menyebut, sebenarnya Allah Swt bisa saja menjadikan umat dengan satu macam. Namun Allah tidak memghendaki demikian. Hikmahnya, manusia akan saling mengenal.
Meski demikian, imbau Wapres, perbedaan-perbedaan tersebut jangan malah dijadikan dasar untuk manusia saling bermusuhan.
“Oleh sebab itu, sangat penting untuk melakukan revitalisasi pengertian ayat di atas dalam kehidupan masyarakat dan bangsa yang majemuk untuk merekatkan dan merawat kerukunan,” kata Wapres.