Ikhbar.com: Varian baru Covid-19, XEC, dikabarkan tengah menyebar dengan cepat di Eropa dan Amerika. Hingga pertengahan September 2024, lebih dari 600 kasus telah dilaporkan di kedua kawasan tersebut.
“Hal itu memicu peringatan dari para pejabat kesehatan untuk meningkatkan pemantauan dan pencegahan penyebarannya. Peningkatan kasus ini terjadi menjelang musim dingin di belahan bumi utara, ketika penyakit pernapasan biasanya lebih mudah menyebar,” tulis laporan Al Jazeera, sebagaimana dikutip pada Sabtu, 28 September 2024.
Baca: Mitigasi Dampak Covid-19, Ketum Muhammadiyah Terima Penghargaan Manajemen RS se-Asia
XEC merupakan varian rekombinan dari virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19. Varian ini terbentuk ketika seseorang terinfeksi dua jenis varian Covid-19 sekaligus memungkinkan materi genetik dari kedua varian tersebut bergabung dan membentuk varian baru.
XEC terbentuk dari subvarian Omicron KP.3.3 dan KS.1.1, yang keduanya berevolusi dari varian JN.1, subvarian yang mendominasi di awal 2024.
“Meskipun penyebaran XEC lebih cepat dibandingkan varian sebelumnya, gejala yang dilaporkan relatif ringan,” ujar laporan tersebut.
Mereka yang terinfeksi umumnya mengalami sakit tenggorokan, demam, kelelahan, dan nyeri otot. Gejala ini muncul dalam waktu dua hingga 14 hari setelah terpapar, dengan variasi tingkat keparahan, tergantung pada kondisi individu. Lansia dan orang dengan penyakit penyerta masih berisiko mengalami gejala yang lebih berat.
“Kasus XEC pertama kali terdeteksi di Berlin, Jerman, pada Agustus 2024, dari sampel Covid-19 yang dikumpulkan dua bulan sebelumnya, pada Juni,” tulis mereka.
Sejak saat itu, XEC telah menyebar ke 27 negara di Eropa dan Amerika Utara.
Baca: Vaksin Covid-19 AstraZeneca Timbulkan Efek Samping Langka
Berdasarkan data dari Global Initiative on Sharing All Influenza Data (GISAID), lebih dari 21% dari total kasus ditemukan di Prancis, menjadikannya negara dengan penyebaran tertinggi. Negara-negara lain yang terdampak antara lain Inggris, Kanada, Denmark, Belanda, dan Jerman.
Di Amerika Serikat (AS), XEC telah terdeteksi di 25 negara bagian, dengan lebih dari 100 kasus yang telah dilaporkan. Meskipun demikian, Bhanu Bhatnagar, dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) Regional Eropa mengingatkan, jumlah sebenarnya kemungkinan lebih besar, mengingat tidak semua negara secara rutin melaporkan data ke GISAID.
“Varian XEC, meskipun lebih menular, tidak dianggap lebih berbahaya dibandingkan subvarian Omicron lainnya,” ujar dia.
WHO saat ini belum mengkategorikannya sebagai “varian of interest”, berbeda dengan beberapa varian sebelumnya seperti JN.1.
Ahli kesehatan di seluruh dunia memperkirakan penyebaran varian ini akan meningkat pada musim gugur dan musim dingin di belahan bumi utara.
Mike Honey, seorang spesialis integrasi data di Melbourne, memperkirakan puncak penyebaran XEC akan terjadi pada akhir Oktober hingga November, terutama di Eropa dan Amerika Utara, di mana aktivitas dalam ruangan lebih meningkat seiring dengan turunnya suhu.
“Studi awal menunjukkan bahwa vaksin Covid-19 yang ada masih efektif melawan varian XEC,” kata Honey.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) di Amerika Serikat merekomendasikan setiap orang yang berusia enam bulan ke atas untuk menerima vaksin Covid-19 yang telah diperbarui untuk musim 2024-2025, meskipun telah menerima vaksinasi sebelumnya. Vaksinasi tetap menjadi salah satu langkah terpenting dalam mengendalikan penyebaran varian ini, terutama bagi kelompok rentan.
Selain vaksinasi, masyarakat diimbau untuk tetap mematuhi protokol kesehatan seperti menjaga jarak sosial, memakai masker di tempat umum, dan sering mencuci tangan. Meskipun varian ini tampaknya tidak menimbulkan gejala yang lebih berat, pencegahan dini tetap diperlukan untuk menghindari potensi lonjakan kasus, terutama di kawasan dengan sistem kesehatan yang masih rentan terhadap peningkatan beban pasien.
Peningkatan pengawasan juga dilakukan di beberapa negara, terutama di wilayah dengan penyebaran cepat, guna memastikan bahwa varian ini tetap terkendali dan tidak menyebabkan lonjakan besar kasus seperti yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya.