Ikhbar.com: Israel telah membunuh beberapa komandan senior Hizbullah, dalam serangkaian serangan terarah di benteng gerakan yang didukung Iran di Beirut, Lebanon.
Dikutip dari Arab News, salah satu serangan pada 30 Juli menewaskan komandan militer tertinggi kelompok tersebut, dan salah satu target paling terkenal Israel, Fuad Shukr.
Baca: Komandan Hizbullah Ibrahim Aqil Gugur akibat Serangan Roket Israel
Shukr, yang berusia awal 60-an, memainkan peran kunci dalam bentrokan lintas batas dengan pasukan Israel. Ia membantu mendirikan Hizbullah selama perang saudara Lebanon 1975-1990, dan menjadi penasehat utama pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah.
Serangan pada 20 September menewaskan Ibrahim Aqil, kepala Radwan Force elite Hizbullah, bersama dengan 15 komandan lainnya. Menurut pejabat Lebanon, serangan itu menewaskan total 55 orang, banyak di antaranya adalah warga sipil. Aqil digambarkan sebagai orang kedua dalam komando kekuatan Hizbullah setelah Shukr.
Serangan pada 25 September menewaskan Ibrahim Mohammed Kobeissi, yang memimpin beberapa unit militer, termasuk unit rudal terkendali. Kobeissi dikenal sebagai sumber pengetahuan penting dalam bidang rudal dan memiliki hubungan dekat dengan pemimpin militer senior Hizbullah.
Pada 26 September, serangan menewaskan Mohammed Srur, kepala unit drone Hizbullah sejak 2020. Srur juga terlibat dalam pelatihan pemberontak Houthi di Yaman, yang juga didukung Iran.
Baca: Usai Pager, Walkie Talkie Hizbullah juga Meledak hingga Tewaskan 20 Orang
Menteri Luar Negeri Lebanon, Abdallah Bou Habib, menekankan perlunya intervensi internasional untuk mengatasi krisis di negaranya, yang telah melihat serangan Israel menewaskan 700 warga.
Ia menyebut bahwa krisis ini dapat mengancam perdamaian dan keamanan regional dan internasional.
Bou Habib menyambut baik deklarasi bersama AS dan Prancis, untuk gencatan senjata selama 21 hari antara Israel dan Hizbullah, dan menyerukan semua langkah untuk melaksanakannya.