Survei: 80 Persen Warga Jepang Yakin Penurunan Kelahiran Anak akan Berdampak

Ilustrasi warga Jepang. Foto: Getty Images/Christian Keenan

Ikhbar.com: Warga Jepang mulai khawatir akan potensi buruk akibat tingginya angka penurunan kelahiran yang belakangan ini terjadi. Fakta tersebut berdasarkan survei yang dilakukan lembaga penyiaran publik NHK.

Dalam melakukan jehak pendapat itu, NHK melakukan survei telepon secara acak selama tiga hari hingga Ahad, 9 Juni 2024. Mereka mengeklaim telah menerima tanggapan dari 1.192 responden.

Dari jumlah tersebut, disebutkan bahwa sebanyak 54% dari responden mengaku begitu cemas terhadap dampak sosial dari penurunan angka kelahiran.

“Sementara itu, 31 persen responden mengaku merasakan kekhawatiran dalam tingkat tertentu terkait masalah itu,” tulis NHK dikutip pada Rabu, 12 Juni 2024.

Baca: Populasi Anak-anak di Jepang Terus Menyusut

Lebih lanjut, survei tersebut mengungkapkan sebanyak 6% responden mengatakan tidak begitu khawatir. Sedangkann 2% sisanya mengaku tidak khawatir sama sekali.

Ketika ditanya apakah program pemerintah yang baru untuk meningkatkan dukungan pengasuhan anak dapat membalikkan penurunan angka kelahiran, 46% responden mengatakan program tersebut tidak akan banyak membantu.

“Sedangkan 20 persen responden lainnya beranggapan bahwa program tersebut tidak akan membantu sama sekali,” tulis NHK.

Di sisi lain, 3% responden menjawab bahwa langkah-langkah tersebut dapat memiliki dampak yang signifikan. Sementara 23% mengatakan program pemerintah dapat membantu sampai tingkat tertentu.

Pada 2023, tingkat fertilitas dan jumlah rata-rata kelahiran bayi tiap perempuan selama masa reproduksinya di Jepang anjlok hingga ke rekor terendah 1,20. Angka tersebut merupakan level terendah negara itu sejak pencatatan dimulai pada 1947.

Berdasarkan data yang dirilis Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan Jepang pekan lalu menyebutkan, angka tersebut terus mengalami penurunan selama delapan tahun berturut-turut.

Ikuti dan baca artikel kami lainnya di Google News.