Ikhbar.com: Kementerian Agama (Kemenag) beberapa tahun belakangan ini tengah gencar menerjemahkan Al-Qur’an ke berbagai bahasa daerah. Melalui Puslitbang Lektur, Khazanah, Keagamaan, dan Manajemen Organisasi (LKKMO) Balitbang dan Diklat Kemenag, setidaknya tahun ini akan ada empat terjemahan bahasa daerah yang segera terbit.
Kepala LKKMO, Moh. Isom menjelaskan, keempat terjemahan Al-Qur’an bahasa daerah tersebut yakni Betawi, Ternate Maluku Utara, Melayu Kupang, dan Dayak Palangkaraya.
“Penerjemahan Al-Qur’an ke dalam bahasa daerah ini memang menjadi program unggulan Kemenag. Saat ini sudah ada 27 Al-Qur’an yang diterjemahkan ke dalam bahasa daerah,” ujar Isom dikutip dari Antara pada Kamis, 15 Agustus 2024.
Ia mengatakan, keempat Al-Qur’an terjemahan bahasa daerah tersebut sudah sampai juz 15. Pihaknya menargetkan akhir tahun ini seluruh penerjemahan dapat diselesaikan.
Baca: Mengenal ILHAM, Cara Cepat Hafal Al-Qur’an ala MI Hidayatul Mubtadiin Ketitang
“Setelah 30 juz selesai, baru kita launching dan kita digitalisasikan,” kata Isom.
Menurutnya, tujuan penerjemahan Al-Qur’an ke dalam bahasa daerah yakni sebagai upaya pelestarian kebudayaan yang sejalan dengan amanat Undang-Undang (UU) Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan.
“Tujuan lainnya yakni Kemenag ingin membumikan Al-Quran, supaya masyarakat daerah bisa memahami pesan-pesan Al-Quran dalam bahasa mereka,” katanya.
Isom menjelaskan, bahasa-bahasa yang menjadi target sasaran penerjemahan adalah bahasa yang memiliki penutur yang banyak. Selain itu, target penerjemahan adalah bahasa yang terancam punah.
Ia mengaku, dalam proses penerjemahan Al-Qur’an ke dalam bahasa daerah ini pihaknya melibatkan sejumlah pihak, seperti para akademisi, tokoh agama, tokoh adat, dan lembaga pelestarian bahasa daerah setempat.
Dalam proses pendistribusiannya, Kemenag bekerja sama dengan pemerintah provinsi, dan kabupaten/kota untuk memperbanyak cetakan Al-Qur’an, dan disebarkan ke seluruh sekolah, madrasah, pesantren, masjid-masjid, dan majelis taklim yang ada di daerahnya masing-masing.
Sementara untuk versi digital baru tersedia bahasa Melayu Palembang, Melayu Jambi, Mandar, Using Banyuwangi, Sunda, dan Banyumasan.
“Untuk versi digital bisa diakses melalui aplikasi Quran Kemenag yang bisa diunduh lewat Appstore atau Playstore di telepon pintar,” kata Isom.